Peluang koalisi bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) disambut positif oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bagi PDIP, kedua parpol tersebut memiliki rekam jejak romantis di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
"PPP dengan PDIP punya akar sejarah yang sangat panjang. Ingat bahwa Pak Hamzah Haz (saat itu Ketum PPP) pernah menjadi wakil presiden dari Ibu Mega," kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
Djarot menambahkan, antara PPP dan PDIP memiliki kedekatan, bahkan diibaratkan seperti tetangga.
"Apalagi Mbah Maimoen (KH Maimoen Zubair) itu dekat sekali dengan Ibu Mega. Jadi sangat wajar jika kami berkomunikasi dengan PPP sebagai tetangga yang baik," imbuhnya.
Dengan PBB, lanjut Djarot, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra pernah menjadi menteri di era pemerintahan Megawati dan tetap berkomunikasi dengan baik hingga kini. Maka dari itu, peluang koalisi PDIP dengan sejumlah partai politik terbuka lebar.
"Kerja sama dengan partai-partai masih sangat terbuka, apalagi kita ini bekerja sama untuk membangun Indonesia yang sangat luas dengan berbagai macam tantangan. Jadi tantangan ke depan ini menjadi perhatian kita," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah