Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi diminta untuk berhenti bermain drama minyak goreng. Mendag harus segera menyudahi permainan mafia yang telah melakukan sabotase ekonomi hingga membuat masyarakat bawah menderita.
- Dirjen Perdaglu Tersangka Korupsi, Andre Rosiade Usul Komisi VI DPR Panggil Mendag Lutfi
- Mendag Lutfi Tak Berdaya Lawan Mafia Migor, Mundur Saja Lebih Terhormat
- Di Hadapan DPD RI, Mendag Luthfi Janji Bereskan Mafia Minyak Goreng
Disebut sabotase ekonomi lantaran minyak goreng sempat langka saat pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter. Sementara saat aturan itu dicabut, kelangkaan minyak goreng seketika sirna. Hanya saja, harga minyak goreng menjulang hingga Rp 24 ribu per liter.
Begitu disampaikan dosen ilmu politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin melansir pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/3).
"Mendag terlalu banyak drama. Harga minyak masih tinggi di tengah-tengah masyarakat. Harusnya negara tidak tinggal diam melihat sabotase ekonomi semacam itu," kata Ujang Komarudin.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, pemerintah harus membongkar dalang di balik permainan rantai pasok minyak goreng yang sempat mengakibatkan kelangkaan hingga membumbung tingginya harga di pasaran.
"Masak iya negara kalah dan diatur oleh mafia? Dan masak iya penegak hukum juga tak berani menersangkakan atau memproses secara hukum mafia-mafia minyak goreng," cetusnya.
"Kasihan rakyat, dimainkan dan ditipu-tipu terus," demikian Ujang Komarudin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polda Jatim Temukan MinyaKita Palsu di Gudang Sampang dan Surabaya
- Harga Minyak Goreng Abaikan Daya Beli Masyarakat
- OJK Peringati Masyarakat Tidak Beli Minyak Goreng Murah Pakai Selfie KTP