Gabungan perwakilan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) se Tapal mengadukan nasib kepada anggota komisi VIII DPR RI Fraksi NasDem, Aceh Fadil Muzakki Syah, Minggu (16/1)
- Pemkab Probolinggo Luncurkan E -PIPAD Untuk Hindari Kerumunan
- Temu Karya 1.500 Petani Hutan Jatim, Gubernur Khofifah Dorong KTH Tingkatkan Kualitas Produk Menuju Pasar Ekspor
- Dukung Program Swasembada Pangan, Petani Madiun Tanam Padi di Hutan
Pertemuan tersebut didasari dari diterbitkannya Perpres No 110 Tahun 2021 yang menghapus Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) ditubuh kementerian sosial.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan TKSK se-Tapal Kuda meliputi Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember dan Lumajang, bertempat di ponpes Al Qodiri.
Husen, salah satu perwakilan TKSK menyampaikan bahwa para pendamping TKSK ini menginginkan adanya kejelasan nasib mereka, karena sejak tahun 2009 mereka bekerja tanpa melihat berapa nilai honor yang mereka dapat.
'Harapan kami ada kebijakan dari menteri agar temen-temen pendamping tetap pada posisinya," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (16/1).
Mereka juga siap bekerja sama dengan pendamping lain jika itu memang menjadi solusi terbaik dari kementerian sosial.
"Dengan siapapun kami siap berkolaborasi, asalkan nasib kami jelas," tegasnya.
Menanggapi hal itu Aceh Fadil Muzakki Syah menegaskan akan membawa aspirasi ini ke RDP di komisi VIII dengan mensos.
"Hari Rabu besok, jika tidak ada perubahan akan saya bawa ke rapat komisi, apalagi ini sudah menjadi isu nasional terkait nasib 7000 orang," ujarnya
Lora Fadil juga sangat menyayangkan sikap kementerian yang mengeluarkan kebijakan, namun tidak memberikan solusi konkrit.
"Harusnya ada solusi, karena ini soal teknis alokasi anggaran," pungkasnya.
(Sugianto)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penuhi Kebutuhan Talenta Berkemampuan Data Science dan Cyber Security Indonesia, IDCamp Hadirkan Kelas Baru untuk Peserta dan Program Alumni
- Berikut Sasaran Operasi Zebra Semeru 2023 di Madiun
- Sudah Sehat, Tujuh Warga Isoter di Sidoarjo Dipulangkan