Aksi saling balas sanksi antara negara-negara Barat dan Rusia di tengah perang Ukraina diyakini akan memiliki implikasi besar bagi pasar energi global.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol, memperingatkan hal itu pada Jumat (6/5) waktu setempat.
“Saya percaya bahwa kita berada di tengah-tengah krisis energi global pertama. Pada tahun 70-an kita melihat krisis minyak, yang memiliki konsekuensi besar bagi ekonomi dan inflasi. Tapi kemudian itu hanya minyak,” kata ahli ekonomi dan energi Turki itu di Wina, seperti dikutip dari RT, Sabtu (7/5).
Ia mengingatkan bahwa Rusia adalah pengekspor minyak dan gas alam nomor satu dunia, serta pemain utama di pasar bahan yang digunakan oleh sektor energi. Dari situ, bisa dibayangkan apa yang terjadi jika kemudian sanksi diberlakukan.
“Oleh karena itu, sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atau keputusan politik dari Kremlin memiliki dan akan memiliki konsekuensi besar bagi pasar energi," lanjut Birol.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel