Program food estate yang dicanangkan pemerintah dipertanyakan keberlanjutannya oleh Ketua Umum Partai Demokat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa (14/3).
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional
- AHY dan Gibran Bisa Jadi Penantang Prabowo
AHY menyebut, tata pemerintahan saat ini tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, banyak program pemerintah yang dilakukan secara grasa-grusu atau terburu-buru dan kurang perhitungan.
“Contohnya alokasi anggaran triliunan rupiah untuk membangun kawasan pangan berskala luas. Apa kabar program food estate?” cetus AHY disambut riuh teriakan ribuan kader Demokrat.
AHY menuturkan, para pakar kebijakan publik pun banyak yang mengkritik keberlanjutan food estate tersebut. Disebutkan, program yang diresmikan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu hanya mengandalkan ekstensifikasi lahan semata. Akan tetapi, mengabaikan faktor ekonomi dan sosial.
“Kedaulatan pangan seharusnya berorentasi pada pemberdayaan dan masyarakat serta tak mengindahkan aspek lingkungan, keberlanjutan, dan tradisi masyarakat setempat,” kata putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Mengacu pada mazhab ekonomi Partai Demokrat, kata AHY, sustainable growth with equity atau pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, harusnya tetap menjaga keseimbangan alam.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran