Sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dianggap harga tawar politiknya terlalu mahal jika digadang menjadi tokoh layak calon presiden (Capres).
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
Demikian dinyatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/7).
Menurut Dedi, tren elektabilitas Partai Demokrat yang meningkat belum diuji dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Dengan demikian, kata Dedi, elektabilitas Demokrat yang saat ini dipandang tinggi, belum terkonfirmasi hasilnya di Pemilu.
"Memang AHY punya daya dongkrak elektabilitas, sehingga diperhitungkan. Hanya saja menghitung harga tawar AHY pada level Capres rasanya terlalu mahal," demikian kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menganalisa daya tawar politik AHY untuk diusung sebagai Capres semakin sulit. Argumentasinya, skema pemilihan di tahun 2024 mendatang tidak memungkinkan harus menunggu hasil Pemilu.
Dengan realitas politik semacam itu, tambah Dedi, posisi politik putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu ditempatkan sebagai Capres.
"Dengan sistem (Pemilu) serentak memungkinkan daya tawar Demokrat tetap tidak menempatkan AHY di Capres," pungkas Dedi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran