AKD Gresik Tolak Biaya Fogging Dibebankan Desa

Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, menolak keinginan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Agar fogging demam berdarah dangue (DBD), dilakukan dengan mengunakan anggaran desa.


"Kami akan mempertanyakan kepada pihak Dinkes Gresik, kenapa anggaran fogging untuk bulan Februari 2019 ini. Informasi yang kami dapatkan kok sudah habis, ini gimana bisa. Wong ini masih awal bulan belum juga pertengahan," ujarnya.

Ditambahkan Yatim, Dinkes Kabupaten Gresik mestinya memiliki perencanaan yang matang dalam menghitung kebutuhan anggaran untuk fogging. Bukan, mala cepat-cepat dihabiskan. Kemudian, meminta desa untuk menanggung sendirinya biayanya.

"Dinkes itu harusnya paham, anggaran desa cairnya kapan. Kalau sekarang diminta jelas tidak ada desa yang punya anggaran,” tandasnya.[eze/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news