Dampak banjir dan tanah longsor di wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto yang terjadi Jumat (7/2) lalu hingga kini belum tertangani dengan baik. Paling fatal, yakni tidak
mengalirnya air bersih dari PDAM.
- Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Tanam Seribuan Bibit di Lereng Argopuro
- Mulai Oktober - Desember 2022, Pemkot Surabaya Beri Keringanan BPHTB
- Aksi Sosial Revitalisasi Saluran Air Sekaligus Bersih-Bersih Lingkungan
Salah seorang warga Pugeran Gondang Kabupaten Mojokerto Maulana mengungkapkan rasa kecewanya. Karena PDAM sebagai penyedia air bersih dinilai tidak melakukan langkah antisipatif terhadap hal ini. Dengan alasan bencana alam seolah menjadi pembenar dengan tidak mengalirnya air bersih.
“Ini merupakan kejadian yang sudah kesekian kalinya terjadi, namun tidak juga ada langkah antisipasinya, akibatnya yang begini terus dan masyarakat yang dirugikan,” ungkap Maulana yang juga dari Prodem Mojokerto, Senin, (10/20).
Selain itu Maulana juga menyoroti bila saat ini di Kabupaten Mojokerto akan menghadapi Pilkada dan banyak calon yang mengumbar keinginannya untuk menyejahterakan masyarakat, namun disaat masyarakat menghadapi masalah seperti adanya krisis air bersih, tidak ada satupun yang peduli.
Diketahui, ada puluhan pipa air yang terputus berada di Desa Cempoko Limo, Kecamatan Pacet. Akibatnya, ada delapan kecamatan yang terdampak diantaranya Kecamatan Pacet, Gondang, Jatirejo, Kutorejo, dan Dlanggu.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M.Zaini yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Direktur PDAM Tirta Dharma Kabupaten Mojokerto Fayakun Hidayat. Hasilnya, sejak kemarin PDAM sudah kembali mengalir ke pelanggan di Gondang, Delanggu, Kutorejo.
Sementara yang belum mengalir di Sampang Agung dan Pandan sebagian menunggu perbaikan dari Wonolopo.
“Saat ini tetap kami kirim dengan 3 truck tangki untuk pelanggan yang belum mengalir airnya,” tambahnya.
Saat ini, kata Zaini, pengerjaan pipa dari Sumber Slowok,Coban Pelangi dan Bendungan terus dikebut. Ia memastikan bahwa air sudah masuk ke ground reservoir Sajen dan tinggal menunggu normalisasi.
“Sampai sekarang masih dalam proses perbaikan, untuk sementara pelanggan kami kirim air dengan Truck tangki, kami upayakan perbaikan secepatnya, mudah2an tidak turun hujan lagi karena medan yang sangat sulit dan berbahaya,” kata Zaini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 324 Pendonor Surabaya bakal Terima Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Jokowi
- Surabaya Raih Penghargaan Investasi Tertinggi se Indonesia
- Peduli Korban Gempa Bumi, Petrokimia Gresik Gelontorkan Bantuan bagi Warga Bawean