Aktivis HMI Demo- Ingatkan Anggota Dewan Baru Persoalan Di Gresik

Puluhan aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gresik Jawa Timur, menggelar aksi unjukrasa didepan halaman kantor DPRD setempat, Jumat (23/8).


Para pendemo meminta anggota DPRD yang baru masuk gedung legislatif agar bisa menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya.

Cara mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik agar serius dalam menangani berbagai persoalan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat.

"Banyak persoalan-persoalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab Gresik jalan di tempat dan ironisnya legislatif sebagai representasi wakil rakyat tak berdaya untuk menjalankan fungsi kontrolnya," teriak Umar Faruq dalam orasinya dikutip Kantor Berita .

Salah satu contoh, penanganan banjir luapan Kali Lamong yang terjadi setiap tahun. Dengan dampaknya yang sangat besar, mulai rumah, areal persawahan dan tambak yang terendam setiap musim hujan tiba.

"Seolah tak pernah menjadi perhatian Pemkab Gresik, padahal akibat banjir itu sering pula memakan korban jiwa," katanya.
 
Menurut Umar, ini merupakan bentuk ketidakbecusan Pemkab Gresik dalam mengatasi persoalan di daerahnya.

"Lalu apa yang dilakukan aggota DPRD selama 5 tahun lalu, mereka tak berdaya dengan kondisi yang terjadi di daerah pilihannya. Persoalan banjir Kali Lamong ini, sudah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Tapi tak pernah ada solusi konkrit dari pemerintah, ditambah lagi wakil rakyat tidak pernah memperjuangannya. Sehingga, persoalan itu sering dijadi sebagai jargon kampanye baik oleh legislatif maupun kepentingan Pilkada," ungkapnya.

Ditambahkan Umar, janji-janji DPRD maupun Pemkab Gresik selama ini hanya omong kosong belaka. Karena selama ini persoalan banjir hingga jalan kabupaten maupun jalan poros desa banyak yang dibiarkan tanpa ada upaya penanganan.

Dalam aksinya tersebut, pendemo mengusung sejumlah spanduk dan poster yang bertuliskan berbagai tuntutan. Bahkan, aksi membakar ban bekas sempat dilakukan pengunjukrasa.[eze/aji]


 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news