Aktivitas Raung Meningkat, Dandim 0825/Banyuwangi: Perlu Adanya Kesiapsiagaan Bencana

Rapat koordinasi bersama instansi terkait di Makodim 0825 Banyuwangi/RMOLJatim
Rapat koordinasi bersama instansi terkait di Makodim 0825 Banyuwangi/RMOLJatim

Menyikapi adanya kejadian alam seperti erupsi Gunung Raung dan banjir, Dandim 0825/Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto menyatakan perlu membangun kesiapsiagaan terhadap bencana sejak dini.


Hal itu dikatakan Dandim setelah menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda plus di Aula Makodim. Dalam rapat itu juga diikuti oleh Ketua PPGA Raung Mukijo, serta Forpimka terdekat Gunung Raung. Yakni, Forpimka Kalibaru, Glenmore, Genteng, Sempu, Singojuruh, dan Songgon.

"Rakor sudah kita lakukan dengan Forpimka yang dekat dengan Gunung Raung, dan memang perlu adanya kesiapsiagaan bencana, antisipasi Gunung Raung yang beberapa hari terakhir aktivitasnya naik," jelas Letkol Inf Yuli Eko dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (4/2).

Yang perlu dipahami bahwa, yang terjadi di gunung 3332 MDPL yang berada di Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu tingkat erupsinya masih dilingkup kaldera saja. Tidak sampai keluar dari dinding gunung. Jadi masih dalam kategori aman.

"Sampai saat ini belum ada material yang keluar dari dinding kawah. Artinya masih kategori aman bagi warga di kaki Gunung Raung," jelasnya.

Meski begitu, semua pihak baik pemerintah daerah maupun instansi terkait harus tetap mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Raung, bila ada hujan abu vulkanik.

"Beberapa laporan yang kita terima terkait hujan abu. Ini yang harus kita waspadai. Untuk itu, kita kembali mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menggunakan masker dan pelindung mata saat beraktifitas. Selain agar terhindar dari abu vulkani, ini sekaligus untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Dandim 0825/Banyuwangi mengimbau.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news