Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dengan tegas meminta para guru agar tidak melakukan demonstrasi dalam menyampaikan aspirasi. Soekarwo mengimbau, jika ada hal-hal yang perlu disampaikan, sebaiknya dilakukan dengan cara dialog.
- Surabaya Bersholawat, Gubernur Khofifah: 10 November Bukti Perjuangan Kaum Pesantren Mengawal Kemerdekaan
- Pasca Ambruk, Butuh Dana Rp 50 Miliar Untuk Perbaiki Jembatan Kacangan Gresik
- Pemkot Surabaya Usulkan Tambahan Tenaga Pengajar Melalui Seleksi PPPK ke Pemerintah Pusat
"Apabila melakukan demonstrasi di jalan ditakutkan akan disusupi orang lain yang mempunyai kepentingan lain dan bisa menimbulkan perbuatan anarkis,†ujarnya.
Saat disinggung masalah keberadaan guru honorer, Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo menjelaskan, bahwa Pemprov Jawa Timur berkomitmen untuk memfasilitasi para guru tidak tetap (GTT).
Menurutnya, para GTT sangat dibutuhkan. Akan tetapi, untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus melalui proses sesuai undang-undang.
"Kalau untuk mengubah undang-undang itu merupakan wewenang DPR Pusat," jelasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SMPN 2 Tamanan Gelar Turnamen Futsal tingkat SD, 15 Tim Siap Adu Kemampuan
- IKA ITS Komitmen Dukung Pemerintahan Prabowo Wujudkan Indonesia Emas
- Jalin Silaturahmi Pejabat Poltestabes Surabaya Sambangi Tokoh Agama