RMOLBanten. Teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya
beberapa waktu lalu dinilai sebagai pemantik aksi lanjutan di sejumlah
daerah.
- Sejumlah Polisi Diduga Terima Suap dari Bandar Narkoba, Kompolnas: Pecat Jika Terbukti
- Meski Beda Pendapat Soal Kematian Siswa SMKN Semarang, Bareskrim Tetap Asistensi
- Polisi Identifikasi Bangunan Yang Dibakar OPM di Ilaga Merupakan Pusat Kegiatan Belajar
Menurutnya, jika Surabaya mendapat serangan teror maka daerah lain pun bisa mendapat serangan.
Ali yang merupakan perakit bom dari kelompok Jaringan Islamiyah (JI) itu menyebut bahwa Surabaya merupakan daerah yang cocok sebagai miftahusro daerah pemantik.
"Di Surabaya, bahan baku juga gampang didapat. Bahan-bahan kimia dijual secara legal di sana," ungkapnya di Gedung LIPI, Jakarta, (17/5).
Lebih lanjut, Ali menjelaskan karena mudahnya bahan, Surabaya menjadi tempat untuk merakit bom, bahkan bahan peledak dalam peristiwa bom Bali I dirakit di Surabaya. Selain itu di Surabaya juga banyak tersedia SDM yang berkualitas untuk menjalankan aksi tersebut.
"JI, JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) dan JAD (Jemaah Ansharut Daulah) banyak yang menyeberang ke Surabaya, kota ini jadi produksi teroris yang baik dan sangat bergengsi bagi mereka," tandasnya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tak Lebih Sehari, Polres Madiun Sukses Tangkap Pembobol Brankas
- Diduga Terlibat Tambang Ilegal, Brigjen Pipit Rismanto Harus Dicopot
- Terbukti Bersalah, Mantan Rektor Unila Divonis 10 Tahun Penjara