Anggota DPRD Jatim, Suli Daim, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan pengecekan terhadap alat deteksi tsunami yang sudah lama terpasang di pesisir Jatim.
- Resto The G- Flavors Tawarkan Menu Tradisional di Bulan Ramadhan
- Ini Strategi Hotel Radja Hadapi PSBB Jawa-Bali
- Empat Fakta Ekowisata yang Salah Kaprah Dipahami
Suli juga menyayangkan pihak BPBD yang tidak memberikan laporan secara berkala mengenai alat-alat tersebut. Pasalnya, kondisi pantai di pesisir selatan Jatim sangat rawan. Ketika terjadi bencana, masyarakat pesisir dikhawatirkan tidak mendapatkan peringatan dini sehingga jumlah korban jiwa yang jatuh banyak.
"Kalau tidak ada upaya dan tindakan cepat, melakukan pemetaan maka apakah alat itu tidak berfungsi ataupun hilang. Saya sampai sekarang belum dapat laporan itu berapa titik yang dipasang deteksi dini," tambahnya.
Diterangkan Suli, alat pendeteksi tsunami yang dipasang di pesisir Jatim adalah bantuan dari pemerintah pusat. Pemprov Jatim memang berkewajiban untuk melakukan kontrol dan mengecek kondisi di lapangan.
"Ini menyangkut tugas dan kewajiban BPBD. Meski itu bantuan dari pusat tetapi tugas BPBD memantau dan dilaporkan. Sampai sekarang sudah seharusnya dilaporkan sehingga masyarakat bisa memantau dan meminimalisir korban," pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pastikan Masyarakat Berlibur Dengan Aman dan Nyaman, Gubernur Bersama Forkopimda Jatim Tinjau Tempat Wisata di Surabaya dan Batu
- Baru Empat Jam Dibuka, Transaksi di Bursa Pariwisata Jatim Capai Rp 194 Juta
- Kalender Pariwisata dan Budaya Lamongan 2023 Dilucurkan, 39 Agenda Siap Menanti