Gabungan Mahasiswa Yogyakarta bernama "Aliansi Pemilih Gen Z Yogyakarta" membagikan selebaran di Jalan Affandi (Gejayan), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (15/1).
- Hadiri Deklarasi Dukungan dari Akromy Jatim, Khofifah Terima Naskah Quran Kuno Berusia 700 Tahun
- Asrilia Kurniati Ngaku Diintimidasi, Sebut Ada Paslon Dimenangkan di Pilwali Surabaya 2024
- KPU Kabupaten Jember Buka Lowongan 744 PPS Pemilu 2024
Selebaran yang dibagikan berisi ajakan kepada masyarakat untuk menolak politik dinasti dan menolak paslon yang punya sejarah melanggar HAM.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB itu diikuti puluhan mahasiswa gabungan dari beberapa Universitas di Yogyakarta.
Aliansi Pemilih Gen Z Yogyakarta menolak politik dinasti karena hukum dan konstitusi telah diselewengkan
"Kami sebagai Generasi Z menolak dan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta untuk tidak memilih orang yang terlibat dalam politik dinasti dan punya sejarah melanggar HAM di masa lalu," kata perwakilan pengunjuk rasa, Amal, melalui keterangannya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/1).
Amal menjelaskan, selebaran ini mereka bagikan agar masyarakat mendapat informasi yang benar terkait bahaya politik dinasti. Selain itu, masyarakat juga tercerahkan dalam memilih pemimpin pada Pilpres 2024.
Aksi ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa pada n Z sebagai pemilih mayoritas di Pemilu 2024 masih sangat kritis dalam memilih pemimpin.
Mahasiswa juga meminta kepada Presiden Jokowi, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri untuk netral pada pelaksanaan pemilu.
“Jangan sampai kita menemukan kecurangan dan ada keberpihakan aparat penggunaan infrastruktur negara untuk memenangkan salah satu paslon," tutur Amal.
Aksi pembagian selebaran ini termasuk dari salah satu rangkaian penolakan adanya politik dinasti di Indonesia, yang sebelumnya pernah dilakukan pada aksi penolakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan batas minimum usia cawapres.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Politik Dinasti dan Oligarki Berakhir Usai Presidential Threshold Dihapus
- Bagikan Pamflet, Mahasiswa Untag-Unitomo Gelar Aksi Tolak Pelanggar HAM dan Politik Dinasti
- PSI Tetap Sulit Lolos ke Senayan Meski Dipimpin Anak Presiden