Memasuki usia ke-95 tahun, Nahdlatul Ulama diharapkan tidak terlibat politik praktis terlalu dalam.
- Peringati Isra’ Mi’raj-Harlah NU, GP Ansor Kota Probolinggo Anak Yatim
- Khofifah Minta Maaf Harlah Muslimat NU ke-78 Kemungkinan Bikin Macet Sekitar Gelora Bung Karno
- Khofifah: Persiapan Harlah NU ke 101 dan ke-78 Muslimat NU Sudah 99 Persen, Tinggal Pelaksanaannya
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengatakan, NU sebagai organisasi Islam besar di Indonesia perlu kembali ke filosofi dasar.
“NU harus terus berkhidmah mengikuti filosofi dasarnya, yaitu untuk meningkatkan kemaslahatan umat dan bangsa,” ucap Alissa kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/1).
Hal tersebut juga dinilai relevan dengan banyaknya pendapat di publik yang menganggap NU saat ini jauh berbeda dengan NU dahulu. Bahkan, komedian Panji Pragiwaksono sempat menyinggung bahwa NU elitis.
Oleh karenanya, Alissa mengingatkan kepada seluruh pengurus besar Nahdlatul Ulama agar dapat berjaga jarak dengan politik praktis yang akan menodai NU.
“Harus selalu berpolitik kebangsaan dan menjaga jarak yang cukup dengan politik praktis. Apalagi NU sedang menuju 100 tahun di 2026 nanti,” tutup putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Peringati Isra’ Mi’raj-Harlah NU, GP Ansor Kota Probolinggo Anak Yatim
- Khofifah Minta Maaf Harlah Muslimat NU ke-78 Kemungkinan Bikin Macet Sekitar Gelora Bung Karno
- Khofifah: Persiapan Harlah NU ke 101 dan ke-78 Muslimat NU Sudah 99 Persen, Tinggal Pelaksanaannya