Partai Demokrat merasa yakin Presiden Joko Widodo sudah menegur Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko atas dugaan penggalangan kekuatan untuk mengambil alih Demokrat secara paksa.
- Demokrat Resmi Punya Dewan Pakar yang Dipimpin Andi Mallarangeng
- Irwan Fecho Gantikan Mendiang Renville Antonio
- Terpilihnya Aklamasi AHY dan SBY sebagai Pemimpin Demokrat Akan Bawa Kejayaan di Pemilu 2029
Atas keyakinan itu, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (DPP) Partai Demokrat Andi Arief berharap Moeldoko tidak mengulangi kesalahan serupa.
“KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (5/2).
Sementara untuk penggalangan kudeta yang dilakukan oleh senior partai, Andi Arief mengaku mampu memaklumi hal tersebut.
Katanya, para senior memang banyak yang kurang legowo Partai Demokrat dipimpin oleh generasi muda seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik,” tutupnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno telah menegaskan tidak akan membalas surat dari AHY. Alasannya, karena urusan yang dipermasalahkan adalah internal Demokrat.
Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar menghormati langkah yang dipilih Istana. Di satu sisi, dia juga yakin Presiden Joko Widodo sudah menegur Moeldoko.
Keyakinan tersebut didasari pada sikap Moeldoko yang cenderung gugup saat jumpa pers.
"Ya menurut kami bisa juga diterjemahkan efek dari teguran presiden kepada yang bersangkutan," katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer