Setiap ada konsentrasi massa dalam jumlah pasti akan membawa pengaruh yang panjang. Hal itu dikatakan oleh aktivis 1998 yang saat ini sebagai politisi Partai Demokrat, Andi Arief seperti dikutip dari kantor berita politik RMOL, Rabu (5/12).
"Yang tidak damai saja akan punya pengaruh," ungkapnya.
- Wali Kota Eri Sulap Kya-kya Surabaya seperti Kampung Pecinan di Tiongkok
- Sambut Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Nikmati Wisata Perahu Air Kalimas
- Taman Safari Prigen Raih Penghargaan Indonesia Leading Thematic Recreation Park at East Java
Bahkan jauh di atas Revolusi Prancis, Revolusi Bolshevik Rusia, protes gaji dan BBM di Prancis awal 2000, pemberontakan Gwangju 1980 di Korea.
"Lalu kita menutup mata?" ujar Andi.
Reuni 212 pada 2 Desember lalu adalah revolusi diam. Pisau bermata dua, bisa ke Pilpres 2019 bisa juga mengarah pada koreksi total.
"Karena revolusi diam yang tanpa tuntutan, maka konsentrasi massa itu bukan yang terakhir. Pasti akan muncul tuntutan sejatinya entah kapan momentumnya," tutup Andi. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menilik Wisata Air Terjun di Pedalaman Hutan Aceh Jaya
- Imbauan Bagi Pengunjung Saat Berada di Wisata di Bawah Tebing Curug Lawe
- Program Kolaboratif Sekardadu Banyuwangi Diperluas, Kini Merambah Sektor Wisata