Anggota DPR RI Muhammad Khozin Ajak Wartawan Jember Lakukan Advokasi Konflik Agraria

Anggota DPR RI Muhammad Khozin saat reses bersama wartawan di Jember/RMOLJatim
Anggota DPR RI Muhammad Khozin saat reses bersama wartawan di Jember/RMOLJatim

Anggota Fraksi PKB DPR RI dari Dapil Jember-Lumajang, Muhammad Khozin, secara khusus melakukan reses dengan para jurnalis di Jember.


Dia mengajak dan mendiskusikan peran jurnalisme di daerah dengan wartawan dari tiga organisasi profesi, di Kabupaten Jember, untuk melakukan advokasi konflik Agraria di Jember.

Ketiga itu adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Aliansi Jurnalis Independen ( AJI) Jember.

"Melakukan advokasi juga bagian integral dari tanggung jawab media secara faktual. Tidak hanya berita-berita yang menyajikan glorifikasi yang manis-manis saja," kata pria yang pernah menjadi jurnalis dan aktif di PWI Malang dan AJI Jakarta, dikutip RMOLJatim, Senin, 14 April 2024.

Pertemuan ini menjadi ruang terbuka bagi para jurnalis untuk menyampaikan pandangan, kritik, serta aspirasi mereka langsung kepada legislator asal Jember-Lumajang tersebut.

Kesempatan tersebut menjadi ajang diskusi tentang isu-isu aktual seputar dunia jurnalistik, dinamika pemerintahan daerah, hingga persoalan agraria.

Menurutnya, salah satu advokasi itu yaitu kasus konflik agraria yang masih banyak terjadi di Jember.

Sebagai anggota Komisi II DPR RI, Khozin menyatakan siap memperjuangkan kepentingan warga yang menjadi korban perampasan lahan tanpa prosedur yang benar yang dilakukan negara atau swasta. 

Menurutnya, publilk memperoleh ruang cukup besar untuk memberikan kritik, saran, dan masukan terhadap pelayanan, akuntabilitas, dan efektivitas kinerja.

Dalam situasi ini, fungsi media massa sangat penting dan Khozin meminta wartawan tetap menjaga marwah profesi.

Gus Khozin, juga mempertimbangkan topik kesejahteraan jurnalis, yang juga terungkap dalam diskusi. Para jurnalis menyoroti minimnya perlindungan hukum, rendahnya pendapatan, serta ketiadaan jaminan sosial bagi banyak wartawan daerah. Banyak dari mereka bekerja tanpa kontrak tetap dan tanpa asuransi kesehatan.

Gus Khozin menyimak dengan serius dan menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan jurnalis melalui upaya di tingkat kebijakan nasional dan pengawasan kebijakan daerah. 

"Jurnalis menjadi salah salah satu pilar yakni pilar keempat demokrasi. Kesejahteraannya harus dijamin agar mereka bisa bekerja secara independen dan profesional," jelasnya.

Dalam menjalankan tugas, wartawan menghadapi banyak risiko, termasuk ancaman fisik. Khozin siap membantu wartawan di Jember dan Lumajang yang menjadi korban intimidasi selama sesuai dengan norma, hukum, dan aturan dalam melakukan kerja jurlistik.

"Saya siap 24 jam Anda kontak, saya akan back up dan pasang badan untuk hal itu. Sekali lagi ini sebagai tanggung jawab moral saya, karena saya besar dan dilahirkan di dunia media," jelasnya.

Kekhawatiran Gus Khozin ini sangat beralasan, mengingat meningkatnya ancaman terhadap kebebasan pers. Terlebih setelah disampaikan oleh para jurnalis tentang insiden kekerasan terhadap jurnalis di beberapa kota. 

Dalam kesempatan tersebut juga disinggung soal program 1.000 rumah untuk wartawan. Gus Khozin mengaku masih memerlukan informasi lebih rinci terkait program ini, namun ia siap mendalami dan mendukung kebijakan yang berpihak pada wartawan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news