Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Sumardi, terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jombang untuk "naik kelas". Salah satu fokus utamanya adalah mempercepat digitalisasi dan mempermudah legalitas usaha.
- DPRD Jatim: WFA Harus Tingkatkan Efektivitas, Bukan Jadi Hambatan Layanan Publik
- Sumardi Gandeng Warga Mojokerto Wujudkan Masyarakat Bebas Narkoba Lewat Sarasehan
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
Dalam sebuah kegiatan sosialisasi baru-baru ini, Sumardi menekankan pentingnya UMKM beradaptasi dengan era digital.
"Materi kita UMKM go digital, kita mencoba untuk bagaimana membantu teman-teman UMKM yang ada di Jombang. Kita ingin naik kelas. Dengan adanya digitalisasi, UMKM bisa naik level," ujar Sumardi dalam acara UMKM Go Digital “Transformasi Bisnis Di Era Teknologi” di Jombang pada Minggu (27/4/2025).
Anggota DPRD Jatim dapil Mojokerto-Jombang itu menyambut positif program 100 hari kerja Bupati Jombang yang turut menitikberatkan pada pemberdayaan UMKM. Menurutnya, edukasi soal manajemen digital dan pemasaran digital menjadi kunci utama agar penghasilan pelaku usaha dapat meningkat.
"Banyak teman UMKM perlu diedukasi terkait manajemen digital, marketing digital, agar penghasilan mereka bertambah," jelasnya.
Salah satu kendala klasik yang sering dihadapi UMKM adalah kesulitan dalam mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun Sumardi menilai, masalah tersebut lebih disebabkan kurangnya pemahaman teknis.
"Kalau sulit mengurus NIB itu karena mereka belum paham. Tapi setelah kita temui dan beri edukasi, mereka akhirnya mengerti apa saja syarat dan bagaimana mengurusnya. Kita juga minta Dinas UMKM dan Koperasi untuk lebih aktif membantu, termasuk urusan sertifikasi halal dan lainnya," ungkap politisi Partai Golkar tersebut.
Terkait program nasional Satu Juta UMKM Halal, Sumardi menilai langkah ini sangat strategis untuk memperkuat daya saing produk lokal.
"Kebijakan satu juta UMKM halal itu bagus sekali. Dengan ini, UMKM makin berdaya dan pelaku UMKM setidaknya mengalami peningkatan pendapatan serta produknya diterima di semua kalangan," tegasnya.
Sumardi juga mengapresiasi ketahanan UMKM saat pandemi Covid-19 lalu. Ia mencontohkan keberhasilan UMKM asal Jombang yang mampu menembus pasar ekspor.
"Saat Covid-19 sektor UMKM justru mampu bertahan. Di Jombang, ada produk sambal yang bahkan sudah ekspor ke Brunei. Produk mereka bisa laku di luar negeri," tuturnya bangga.
Namun demikian, Sumardi mengingatkan pentingnya sinergi semua pihak agar produk-produk lokal lain juga bisa lebih maksimal dalam menembus pasar, baik domestik maupun internasional.
"Banyak keluhan dari pelaku UMKM yang meminta ada pendampingan terkait produk mereka. Seperti industri tape dan peyek, rasanya enak, tapi kurang maksimal dalam pemasaran. Setelah kita lakukan sosialisasi, ternyata mereka bisa lebih maksimal dan masyarakat juga jadi tahu ada produk baru," tambahnya.
Dengan berbagai upaya ini, Sumardi berharap UMKM Jombang tidak hanya bertahan, tetapi benar-benar melesat menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu bersaing di tingkat regional hingga global.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Khusnul Arif Dorong Penguatan Kolaborasi Lintas OPD untuk Antisipasi Longsor di Jalur Rawan Jawa Timur
- Fraksi PDIP Tingkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak dengan Support Anggaran
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal