Anggota DPRD Madiun Budidaya Melon Premium Sistem Green House, Omzetnya Menggiurkan

Budi Wahono/RMOLJatim
Budi Wahono/RMOLJatim

Anggota DPRD Kabupaten Madiun dari Fraksi PDIP Budi Wahono ternyata juga menekuni budidaya melon premium jenis intanon dengan sistem green house di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari. 


Budi Wahono mengaku memilih budidaya melon premium karena kebutuhan pasar akan melon premium jenis tersebut masih sangat terbuka lebar, sehingga bisa menjadi potensi ekonomi yang sangat menjanjikan. 

"Ini melon premium jenis intanon, secara umum kebutuhan pasar jenis melon ini masih sangat terbuka lebar. Jadi bisa menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan," kata Budi Wahono ketika ditemui di green hausenya, Kamis (27/2).

Dia memanfaatkan lahan seluas 10x60 meter persegi untuk dijadikan green house sederhana dan dalam sekali panen dirinya bisa mendapat puluhan juta rupiah. Selain itu budidaya dengan sistem green house menurutnya cukup efisien.

"Untuk ukuran green haouse sederhana ini ukurannya 10x60 atau 600 meter persegi dengan isi tanaman kurang lebih sebanyak 1.450 pohon," terangnya. 

"Per polybag kita isi satu tanaman dengan estimasi berat buah saat panen rata-rata kurang lebih dua kilogram. Secara potensi ekonomi kebetulan hari ini kita petik bisa kita hitung. Biaya pertanaman kurang lebih sekitar Rp7000 sampai dengan Rp8000. Dan harga buah fluktuatif hari ini sekitar Rp25.000 per kilo," imbuhnya. 

Dengan luasan lahan yang dipakai, dari 1.450 pohon dalam sekali panen bisa menghasilkan kurang lebih 3 ton.

Di sisi lain, kata dia, sistem green house ini juga sebagai upaya meminimalisir hama dan penyakit, sehingga panen bisa mencapai 90 persen. 

"Artinya dengan budidaya menggunakan sistem green house bisa untuk menekan hama penyakit potensi kegagalan panen bisa kita minimalisir. Dengan 1.450 itu kita estimasikan kurang lebih naik turun tiga ton," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news