Kabupaten Jember masih menghadapi persoalan serius terkait angka kemiskinan yang tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah lembaga kredibel lainnya, jumlah penduduk miskin di Jember secara absolut merupakan yang tertinggi kedua di Provinsi Jawa Timur.
- Jombang Bangun Sekolah Rakyat untuk Tingkatkan Pendidikan dan Kurangi Kemiskinan
- Pj Gubernur Adhy Sebut Pemanfaatan Hutan Sosial Berpotensi Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jatim
- Pemprov Jatim Diminta Konsentrasi Tekan Stunting Dan Kemiskinan
Menanggapi hal ini, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan bahwa penanganan kemiskinan menjadi prioritas utama dalam program kerja 100 hari pertama pemerintahannya. Salah satu langkah awal yang diambil adalah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pendataan Kemiskinan untuk melakukan verifikasi dan validasi ulang data kemiskinan, khususnya di wilayah pedesaan, pinggir hutan, pantai, dan perkebunan.
"Data ini akan menjadi acuan penting dalam penyusunan APBD 2026 agar kebijakan anggaran lebih tepat sasaran," ujar Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember, Selasa (15/4).
Selain pendataan ulang, Pemkab Jember juga meluncurkan program pembentukan Koperasi Merah Putih hingga tingkat desa di 248 desa dan kelurahan se-Kabupaten Jember. Program ini digagas sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian desa secara mandiri dan berkelanjutan.
"Kami akan memberikan peluang luas kepada koperasi desa untuk bermitra dengan Bulog dalam penyerapan gabah petani. Dengan begitu, kesejahteraan petani dapat meningkat," jelasnya.
Di sisi lain, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi fokus utama. Salah satu program strategisnya adalah pemberian beasiswa kuliah untuk 20.000 anak-anak Jember, lengkap dengan biaya hidup selama masa studi.
“Dulu beasiswa hanya mencakup UKT, sekarang ditambah dengan living cost agar mahasiswa dari keluarga kurang mampu bisa fokus belajar tanpa terbebani masalah ekonomi,” ungkap Bupati Fawait.
Anggaran untuk program-program prioritas ini diperoleh dari efisiensi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang kemudian direalokasi untuk mendukung kebijakan yang lebih bermanfaat dan tepat sasaran.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka kemiskinan di Jember dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan, dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara menyeluruh.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
- Gaji ASN dan DPRD Kabupaten Jember untuk Bulan April 2025 Belum Cair