Partai politik (parpol) yang akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 nanti diharapkan segera mendeklarasikan koalisi. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya menjegal Anies sebagai capres.
- Punya Urusan Rahasia, Anies-Ahok Makin Mesra
- Pramono-Rano Menang, PDIP Sampaikan Terima Kasih ke Warga Jakarta dan Anies Baswedan
- Sinyal Dukungan untuk Luluk, Anies Baswedan Sampaikan Pesan Khusus untuk Anak-Anak Abah di Jawa Timur
Saran itu disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, menanggapi adanya isu upaya penjegalan Anies menjadi capres 2024.
Isu ini pun sudah didengar oleh dua parpol, yakni Partai Demokrat dan PKS, yang digadang-gadang bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta itu pada Pilpres mendatang.
Menurut Satyo, sangat mungkin ada upaya menjegal Anies. Karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki elektabilitas yang stabil, bahkan cenderung terus meroket.
"Dan yang paling mungkin upaya menjegalnya adalah Anies kehilangan 'tiket' nyapres karena tidak terpenuhinya PT 20 persen dari parpol pengusung," ujar Satyo dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/8).
Sehingga, lanjut Satyo, untuk mengantisipasi penjegalan itu, parpol pengusung Anies Baswedan mesti segera melakukan deklarasi.
"Untuk mengunci koalisi agar tidak 'digergaji' oleh calon kompetitor yang tidak yakin menang lawan Anies Baswedan di pilpres," pungkas Satyo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Punya Urusan Rahasia, Anies-Ahok Makin Mesra