Potensi kecurangan pada Pemilu 2024 masih mungkin terjadi. Terutama dalam proses pencoblosan dan penghitungan suara. Artinya, langkah-langkah antisipasi diperlukan agar pesta demokrasi berjalan jujur dan adil.
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah
- Fraksi PKS DPRD Jatim Ajukan 10 Catatan Kritis Terkait Raperda Petrogas Jatim Utama
Untuk itu, Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu, mengaku telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Ia meminta pemilih PKS dan pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS).
"Walaupun yang mendapat mandat itu cuma saksi partai dan saksi Pilpres, tapi hakikatnya semua masyarakat yang hadir di TPS harus bertindak juga sebagai saksi," ucap Kang Haru, sapaan akrabnya, di Bandung, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (24/1).
Teknisnya, dijelaskan Kang Haru, para pemilih PKS dan pasangan Amin termasuk masyarakat umum dapat memotret catatan hasil penghitungan suara (C1 Plano). Langkah tersebut bisa menjadi bukti penguat jika terjadi kecurangan.
"Artinya C1 plano bisa difoto dan di-upload di sosmed masing-masing untuk menjadi bukti supaya tidak ada kecurangan di tingkat TPS sampai tingkat selanjutnya," beber Haru.
Disinggung tensi politik yang kian panas jelang pencoblosan, Ketua TKD Amin Jabar tersebut juga telah meminta seluruh tim pemenangan dan para relawan untuk menjalankan politik santun, mengedepankan gagasan, serta tidak mudah emosi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah