Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Situbondo mengalami devisit lebih dari Rp 460 miliar. Bupati Karna Suswandi, berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
- Percepat Pembangunan Infrastruktur, Pemkot Surabaya Kolaborasikan APBD dan Sumber Pendanaan Alternatif
- Jelang Pemilu Anggaran Dana Hibah Kerap Bengkak, KPK: Ayo Pelototi APBD
- Rapat Paripurna, Bupati Lamongan Sampaikan 6 Prioritas Pembangunan Daerah
"Untuk itu kami berupaya untuk meningkatkan PAD, salah satunya menggunakan sistem e-retribusi di pasar tradisional, termasuk di restoran-restoran," kata Bupati Karna, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, usai penandatanganan nota persetujuan Raperda PAPBD, Senin (27/9).
Karna menegaskan, akan terus membenahi benahi sistem, agar PAD di semua sektor bisa segera meningkat.
Meski demikian, devisit anggaran ini bisa ditutupi dengan penerimaan pembiayaan, sehingga tidak mengganggu terhadap realisasi APBD saat ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan devisit ini, salah satunya adalah menurunnya PAD.
Diakui oleh Karna, jika tidak maksimalnya penarikan e retribusi salah satu faktor menurunnya PAD. Itu juga disebabkan karena persoalan pandemi Covid-19.
"Tidak hanya di Situbondo, hampir semua daerah mengalami penurunan penarikan e retribusi. Kan banyak yang tutup, masak mau ditagih. Kedepan akan terus ditingkatkan PAD kita," jelasnya.
Informasi lain yang diperoleh, PAD kabupaten Situbondo tahun ini sekitar Rp 201 miliar lebih. Dari Rp 1,6 triliun lebih APBD sebagian besar diperoleh dari dana transfer pemerintah pusat sebesar Rp 1,3 triliun lebih.
Sementara beban belanja daerah pada tahun 2021 ini tembus hingga lebih dari Rp 2,1 triliun. Belanja operasional mendominasi tingginya belanja daerah, yang mencapai Rp 1,3 triliun lebih.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gus Ipul Gelar Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Situbondo
- Bupati-Wabup Situbondo Gerak Cepat Bantu Korban Pemilik Kios Terbakar di Besuki
- Gedung TK PGRI 14 Sumbermalang Situbondo Ambruk Diterjang Angin