Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyediakan aplikasi bernama Si Talas (Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya).
- Daftar sebagai Calon Peserta Pemilu, PDIP Optimistis Cetak Hattrick di Pilpres Mendatang
- Soal Jalan Menang Pilpres 2024, Ini Masukan Penting untuk Prabowo Subianto
- Di Rumah Adat Kaper Labuan Bajo, Gibran: Beda Pilihan Boleh, yang Penting Rukun
Aplikasi tersebut disiapkan sebagai wadah bagi anak-anak Surabaya untuk menyampaikan aspirasinya.
Aplikasi ini merupakan sistem informasi terkait pengembangan Kota Layak Anak (KLA) Kota Surabaya. Setidaknya terdapat beberapa fitur yang tersedia dalam Aplikasi Si Talas.
Di antaranya, Penerapan 6 klaster pengembangan Kota Layak Anak, Kecamatan Layak Anak, Kelurahan Layak Anak serta Mitra Anak.
Tak hanya itu, melalui Aplikasi Si Talas, anak-anak juga bisa mengetahui berbagai macam program dan kegiatan Pemkot Surabaya. Baik itu terkait pemenuhan hak anak serta kegiatan Forum Anak Surabaya dan organisasi anak lainnya.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya, Ema Agustina menjelaskan, setiap masukan atau aspirasi yang disampaikan oleh anak-anak bisa dipantau progresnya melalui Aplikasi Si Talas.
"Masukan anak-anak, utamanya secara formal yang diberikan bisa dipantau juga melalui Aplikasi Si Talas. Ketika dia memberikan masukan, misal ke Dinas Pendidikan, maka masukannya itu bisa dicek sampai mana, bisa dilacak," kata Ema Agustina dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/6).
Ema menyatakan, bahwa penyediaan Aplikasi Si Talas menjadi salah satu komitmen pemkot dalam menjadikan Surabaya Kota Layak Anak.
"Untuk capaian, Surabaya sudah dapat predikat Kota Layak Anak Utama 5 kali atau lima tahun berturut-turut," ungkap dia.
Bahkan, pada akhir tahun 2022, Pemkot Surabaya telah mengajukan surat kepada United Nations Children’s Fund (Unicef) yang berisi kesediaan menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI).
Kesiapan Kota Pahlawan menjadi KLA tingkat dunia ini diinisiasi langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Pada akhir 2022 Pak Wali sudah berkirim surat untuk Surabaya bisa menjadi kota layak anak tingkat dunia. Namun sebenarnya bukan hanya masalah predikat, tapi kita ini harus bisa merasakan bahwa Kota Surabaya layak untuk anak-anak," jelas Ema.
Makanya, Ema menyebut, dalam proses perencanaan pembangunan, pemkot juga melibatkan Forum Anak Surabaya.
Seperti di antaranya, saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Forum Anak Surabaya dilibatkan agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang