RMOLBanten. Arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten menjelang
lebaran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Arus mudik tahun ini terpantau ramai lancar.
- Didukung Pemkot Surabaya, Potas Kolaborasi Dengan IPIP Gelar Bagi Takjil
- Gubernur Jateng Siapkan PPKM Jilid 2
- Bapemperda DPRD Banyuwangi Usulkan Pembahasan Dua Raperda
Pertama menurut dia, karena waktu libur yang jauh lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Waktu libur yang terbilang panjang kata dia, menyebabkan pola mudik pun ikut berubah.
Libur yang lebih panjang menyebabkan bila biasanya di hari keempat baru naik, sekarang hari minus 6 sudah naik. Dan tercatat yang signifikan adalah kendaraan roda empat. Jadi ada perubahan pola mudik,†jelasnya dalam Forum Merdeka Barat (FMB) dengan tema 'Puncak Mudik 2018 Guyub, Aman, dan Nyaman' di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Selasa (12/6).
Faktor kedua, lanjut dia, yakni karena penjualan tiket online. Dimana pemudik yang membeli tiket via online diberi jalur khusus sehingga mereka tak bergabung dengan penumpang yang membeli tiket secara reguler.
Pembelian tiket secara online sangat kami sarankan. Tapi kalau misalkan ga bisa juga, kita menyediakan buffer zone di km 43, dan di Hotel Mangkuputra untuk motor," imbuhnya.
Yang ketiga, kata dia, untuk mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan di pelabuhan, pihaknya menyediakan kapal angkut berkapasitas besar.
Terkait ini, komandan di lapangan harus tahu kapan dioperasikan kapal besar," ujarnya.
Keempat yakni memperpendek waktu bongkar muat kapal-kapal pengangkut. Setiap kapal yang menurunkan dan menaikkan penumpang dan kendaraan hanya membutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam.
"Tapi tentu kita tetap mempertimbangkan keamanan,†tekan Ira.
Langkah kelima yaitu pihaknya mengatur arus kendaraan bermotor. Dijelaskannya di enam dermaga Pelabuhan Merak, jalur kendaraan bermotor tak digabung dengan kendaraan lain.
Hal lain yang juga dilakukan, menurut Ira adalah pengelolaan pengendara sepeda motor. Jika pada 2017 ada 21 ribu kendaraan bermotor, dia mengatakan, pihaknya kian egencar melakukan kerja sama dengan Polri.
Psikologi pengendara motor itu berbeda dengan mobil. Sehingga kami menggelar strategi, memecah pengendara motor dari di dermaga 6 ke ke dermaga-dermaga lain," ujarnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dua KRI Jajaran Satkor Koarmda II Latihan VBSS di Laut Bali
- Bupati Aditya Serahkan Penghargaan Atlet Disabilitas Tuban
- Buka Forum Smart City Nasional 2023, Wali Kota Eri Paparkan Sistem Pelayanan Pemerintah Berbasis Digital