Atasi Hama Tikus, Warga Kasreman Lakukan Gropyokan 

Petani Kasreman melakukan pengemposan sarang tikus sawah/RMOLJatim
Petani Kasreman melakukan pengemposan sarang tikus sawah/RMOLJatim

Hama tikus merupakan salah satu hama yang sering menjadi momok pada dunia pertanian khususnya pada komoditas padi. Gerakan pengendalian hama tikus pun dilakukan kelompok tani di berbagai daerah dengan metode pengendalian yang beragam. 


Berbagai cara dilakukan untuk mengendalikan hama tikus di sawah. Ada yang menggunakan cara gropyokan, pengemposan dan racun tikus. Cara tersebut dinilai lebih aman daripada menggunakan jebakan tikus beraliran listrik yang seringkali merenggut nyawa manusia. 

Seperti yang terlihat di Ngawi, Jawa Timur pada musim tanam padi kali ini memang serangan hama tikus terbilang masif. Untuk menekan populasi tikus ratusan petani melakukan gropyokan dengan cara pengemposan asap belerang. Pemandangan tersebut terjadi di Desa Kasreman masuk Kecamatan Geneng.

"Kita para petani di sini melakukan gropyokan dengan cara pengemposan memang serangan hama tikus akhir-akhir ini luar biasa.  Sejak awal semua petani di Kasreman komitmen tidak pasang jebakan tikus beraliran listrik karena sangat membahayakan," terang Kades Kasreman, Sukoco kepada Kantor Berita RMOLJatim,Minggu, (23/5).o

Menurutnya,, gropyokan tikus ini melibatkan ratusan petani desa setempat terbagi 6 kelompok dan menyebar ke seluruh area persawahan di Kasreman. Dibenarkan, saat ini rata-rata umur padi sekitar 1,5 bulan memang harus di proteksi dari serangan hewan pengerat khususnya tikus. 

Selain itu dalam pengendalian hama tikus sawah di Kasreman dengan strategi lain terutama memanfaatkan burung hantu sebagai predator. Maka dari itu kelompok tani desa setempat mendirikan puluhan rumah burung hantu (rubuha). 

"Sejauh ini terus mensuport dalam pengendalian hama tikus secara mandiri petani desa. Artinya apabila intensitas serangan tikus meningkat mereka petani langsung melakukan gerakan secara terpadu bisa dengan gropyokan dan pengemposan," tandas Sukoco. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news