Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono melakukan cek lokasi yang terdampak kekeringan, salah satunya di Ngawi.
- Libur Imlek, Masuk Sidoarjo Wajib Rapid Antigen
- Lewat Pameran Lomba Inovboyo 2024, Pemkot Perkuat Ekosistem Inovasi Pelayanan Publik di Surabaya
- Peringati HUT Ke-77 RI, Polres Malang Gandeng Jurnalis Santuni Anak Yatim
"Setelah kita pantau dilapangan Ngawi perlu mendapatkan perhatian dampak kekeringan ini. Sudah kita bahas dua minggu sebelumnya bakal melakukan hujan buatan," terang Suban Wahyudiono pada Kantor Berita , Rabu, (21/8).
Modifikasi cuaca tersebut akan difokuskan ke pertanian selain sosial ekonomi lainya. Mengingat jika tidak segera teratasi pertanian di Ngawi terancam gagal panen. Mengingat wilayahnya sebagai lumbungnya pangan di Jawa Timur maupun nasional.
"Secara teknis sudah kita persiapkan untuk hujan buatan ini mengingat Ngawi sebagai satu wilayah penyangga pangan nasional," ulasnya.
Sementara Letjen Doni Monardo Kepala BNPB menjelaskan, dampak kekeringan saat ini sudah meluas. Berdasar catatan pihaknya, ada 1.963 desa di 79 kabupaten yang terdampak. Daerah sebanyak itu tersebar di sepanjang Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, sampai Nusa Tenggara Timur.
Hingga kemarin, BNPB sudah mendapatkan beberapa permohonan dari kepala daerah untuk pembuatan hujan buatan. Terkait wilayah mana yang akan segera diguyuri dengan hujan buatan, jenderal bintang tiga itu belum bisa memastikan. Sebab, teknologi modifikasi cuaca sangat bergantung pada cuaca dan ketersediaan awan.[pr/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubenur Khofifah Gencarkan Upaya Nyata lewat Sedekah Oksigen di Jatim
- Rebutan Pasar Murah Migor, Ratusan Warga Rela Antre
- Gubernur Khofifah: Lapor SPT Tak Perlu ke Kantor Pajak