Untuk mengatasi kemungkinan menurunnya permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa depan, PT Pertamina (Persero) menggencarkan produksi petrokimia.
- DPMD Jatim Launching "Sibermata Desa", Sistem Pembelajaran Daring Pemerintahan Desa
- Pengamat: Permenperin 3/2021 Perkeruh Industri Gula
- Tutup Tahun 2024, BJTM Sukses Jadi BPD Terbesar dalam KUB
Perseroan tersebut bahkan menargetkan kapasitas produksi petrokimia naik 4x lipat menjadi 7,5 juta ton per tahun dari saat ini 1,9 juta ton per tahun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kualitas produk dari beberapa kilang, serta meningkatkan kapasitas produksi petrokimia.
"Dan petrochemical ini akan kita tingkatkan kapasitasnya. Nantinya demand BBM kita prediksi akan turun, sehingga petrokimia produk ini akan meningkat," ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Kamis (23/11).
"Kapasitas produksi petrokimia naik 4x dari sebelumnya 1.900 kilo ton per tahun (TPA) menjadi 7.500 kilo ton per tahun," tulis Pertamina dalam pemaparannya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Adapun beberapa proyek kilang yang akan memproduksi petrokimia antara lain Kilang Balongan, Revamp dan Olefin Kilang TPPI, dan kilang baru Tuban.
Hal tersebut dilakukan sejalan dengan rencana transisi energi, dengan mengembangkan proyek kilang untuk bahan bakar hijau yang tengah digencarkan oleh Pertamina.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar Selama Mudik Lebaran 2025
- Diperiksa Kejagung, Ahok Ngaku Tidak Tahu Soal BBM Oplosan
- Telan Biaya Rp 3,6 Triliun, Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom Disorot