Atasi PMK Meluas, DPP Ngawi Sebut Dokter Hewan Minim

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi kekurangan tenaga dokter hewan untuk menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terus meluas. Mengingat saat ini sesuai catatan Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) setempat hanya terdapat 25 orang dokter di wilayahnya.


"Di Ngawi selain ASN demikian juga yang mandiri kurang lebih ada 25 dokter hewan. Dan yang stand by di kantor sangat sedikit," terang Bonadi Kepala DPP Ngawi dikutip kantor berita RMOL Jatim, Kamis, (14/7).

Padahal, jumlah hewan ternak yang kini tersuspek PMK dan dilakukan perawatan sudah mencapai ratusan ekor. Bahkan Bonadi menyebut sesuai update pada Rabu, (13/7), kemarin setidaknya ada 700 ekor sapi dari total populasi 85.000 ekor sapi di wilayah Ngawi yang terpapar PMK.

"Kami berusaha menekan semaksimal mungkin jangan sampai penularan ini terus meluas dan termasuk mendatangkan lagi 1.500 vaksin. Saat ini juga melibatkan para penyuluh peternakan untuk memberikan edukasi kepada peternak untuk antisipasi dini agar tidak tertular PMK," jelasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news