Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengimpor 3 juta ton garam. Hal itu disampaikan Menteri KKP dalam rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (18/3) lalu.
- Dalami Dugaan Korupsi Stok Gula Impor, Kejagung Geledah Kantor Kemendag
- Kepala LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor untuk Lindungi Produk Dalam Negeri
- Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan Pakaian Bekas Senilai Rp 8,5 Miliar
Menteri KKP berasalan, adalah produkti garam nasional hanya sekitar 2,1 juta ton. Sedangkan kebutuhan nasional terdiri dari industri manufaktur 3,9 juta ton, pangan 1,3 juta ton dan lainnya 2,4 juta ton.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPR Fraksi PPP, Ema Umiyyatul Chusnah mengatakan, partainya mendorong penguatan anggaran di KKP, khususnya terkait upaya peningkatan produksi dan kualitas garam.
Kata Ema, kalau Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan nasional maka pemerintah harus memperketat pengawasan distribusi garam industri.
"Pengawasan agar tidak terjadi kebocoran garam industri masuk ke pasar dan menyaingi garam konsumsi rumah tangga," kata Ema dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (20/3).
Ema juga meminta tata niaga yang terkait garam harus direvisi. Dengan cara itu Ema meyakini tidak akan ada pihak yang dirugikan, khususnya petani garam.
"Peningkatan kapasitas SDM dengan mengedukasi petani garam untuk dibina dengan menggunakan teknologi yang modern supaya bisa memproduksi garam yang berkualitas sesuai standart industri," demikian usulan Ema.
Ema juga mengusulkan perlunya ada gerakan sosialisasi secara nasional untuk menumbuhkan kecintaan akan produk dalam negeri.
"Gerakan sosialisasi secara masif cinta garam lokal agar tidak kalah branding dengan garam impor," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dalami Dugaan Korupsi Stok Gula Impor, Kejagung Geledah Kantor Kemendag
- Kepala LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor untuk Lindungi Produk Dalam Negeri
- Dalami Dugaan Korupsi Impor Garam, Kejagung Periksa Tujuh Petinggi Perusahaan