DPD Golkar Jawa Timur optimis bisa meraih 20 kursi di DPRD Jawa Timur dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
- Golkar Siap Bahas RUU Perampasan Aset Tindak Lanjuti Perintah Prabowo
- Optimalisasi Potensi Zakat Mal, Golkar Dorong Pemkot Surabaya Perkuat Ketahanan Ekonomi Keluarga
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
Kenaikan target itu diungkapkan Muhammad Sarmuji saat mendaftarkan 120 Bacaleg di KPU Jatim pada Minggu (14/5).
"Dilihat dari hasil survei dan kekuatan Bacaleg kita semoga bisa 20 kursi di DPRD Jatim," katanya.
Sarmuji optimis bisa menang dalam Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, partai Golkar sudah berpengalaman dalam pemerintahan.
Dia mencontohkan target swasembada dalam berbagai bidang sudah dicapai pada masa kejayaan Golkar.
"Partai Golkar punya pengalaman panjang. Partai Golkar punya pengalaman membangun Indonesia. Dan, punya pengalaman mengubah Indonesia, dari yang sangat tidak sejahtera menjadi negara yang berdaya dan maju. Serta, bisa swasembada di berbagai bidang. Insya Allah dengan pengalaman ini, Jatim akan lebih maju, lebih berkembang," tambahnya.
Terkait kuota Caleg perempuan, Sarmuji mengaku kalau partainya memiliki stok yang melebihi kuota. Menurut Sarmuji, total ada 45,8 persen Bacaleg perempuan yang didaftarkan untuk bertarung di Pileg 2024 mendatang.
"Kalau sebagaian peserta pemilu kesulitan Caleg perempuan, Golkar sudah kelebihan stok. Yang cantik-cantik banyak," katanya.
Anggota DPR RI itu menambahkan, selain kader perempuan, partainya juga mendaftarkan Bacaleg milenial untuk menggaet pemilih pemula.
"Untuk anak muda, di bawah usia 40 tahun juga ada sekitar 45 persen. Bahkan, ada empat orang yang usianya baru 22 tahun. Orangnya masih muda dan cantik-cantik. Memang yang cantik-cantik dan sholeh-sholeh banyak," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Golkar Siap Bahas RUU Perampasan Aset Tindak Lanjuti Perintah Prabowo
- Hardiknas 2025, Fraksi PDI Perjuangan Dorong Pendidikan Inklusif dan Bebas Pungli
- Hari Buruh, Fraksi PDIP DPRD Jatim: Saatnya Regulasi Pro-Pekerja Diperkuat!