Kebijakan pemerintah menunda keberangkatan jamaah umrah Indonesia sebagai langkah antisipasi penyebaran varian Omicron dinilai sebagai langkah yang tepat dan bijaksana.
- Target Jokowi Soal Vakasinasi 1 Juta Dosis di Agustus Terpenuhi
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Tips Aman dan Nyaman Berpuasa Bagi Pasien Diabetes
Legislator PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo menilai ini merupakan langkah kehati-hatian pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warganya yang akan keluar negeri dari ancaman varian Omicron.
Anggota Komisi IX DPR RI ini yakin penundaan sudah berdasarkan diskusi dan dialog yang panjang dengan sejumlah pihak. Termasuk asosiasi penyelenggara umroh Indonesia tentang kondisi global maupun nasional saat ini.
“Saya kira keputusan ini diambil setelah melihat situasi global di mana banyak negara yang telah terpapar Omicron maupun nasional. Nah, karena kondisi kekinian inilah saya kira keputusan ini menjadi satu hal yang bisa dipahami,” bebernya.
Rahmad membenarkan penundaan umroh ini memang cukup dilematis. Tapi dikatakan, kebijakan ini mesti dilihat sebagai upaya pemerintah memberikan perlindungan kepada warganya. Apalagi di Arab sudah ada yang terpapar Omicron.
“Ini langkah yang tepat untuk melindungi warga Indonesia agar tidak terpapar varian Omicron,” katanya.
Pemerintah melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan penundaan umroh diberlakukan setelah adanya imbauan dari Presiden RI dan arahan Menteri Agama agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Termasuk setelah pihaknya menggelar rapat dengan asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasien Corona Bertambah 1.893 Orang, Total Positif Capai 125.396 Kasus
- 480 Pengasuh Pesantren Meninggal Per April 2021, Mayoritas Karena Covid-19
- Ini Daftar Provinsi Penyumbang Terbanyak Tambahan Kasus Positif Yang Pecah Rekor Hingga 14.224