Program BBM satu harga hingga kini masih dikebut pemerintah bersama PT Pertamina. Baru-baru ini, Pertamina mengungkap data program tersebut sudah mencapai 297 titik di seluruh Indonesia.
- Posko Dewan Kolonel Disediakan untuk Mengusung Puan Sebagai Capres 2024
- Lawan Laporan Luhut, Haris Azhar: Semua Aktivis Bisa Dipenjara Kalau Tidak!
- Dinilai Berhasil Jaga Lingkungan Dan Ekosistem Hutan, Wakil Ketua DPRD Jatim Terima Penghargaan Dari KLHK
Fakta tersebut pun dikritisi mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu. Ia lantas menyinggung janji Presiden Joko Widodo soal harga BBM satu harga di seluruh Indonesia.
Bagi Said Didu, data Pertamina tersebut sekaan membuka kebohongan pemerintahan Jokowi.
"Kebohongan terbuka lagi. Bukannya saat Pilpres 2019 sudah dikatakan BBM sudah satu harga?" kata Said Didu, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL dikutip dari akun Twitternya, Senin (20/9).
Program BBM satu harga merupakan salah satu butir Nawa Cita dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan semangat membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.
Semangat menyamaratakan harga BBM di seluruh Indonesia pemerintahan Jokowi telah dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM 36/2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara Nasional.
Namun hingga kini, program tersebut belum tercapai sepenuhnya.
"Artinya, saat itu (janji presiden) bohong dong," demikian Said Didu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Harapan Said Didu: Prabowo Bisa Terbebas dari Geng Solo