PDI Perjuangan Jawa Timur menyesalkan terjadinya aksi tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab yang menyasar sejumlah baliho Ibu Puan Maharani, Ketua DPR-RI.
- Diduga Terima Ratusan Juta dari Bupati Ricky Ham Pagawak, Brigita Manohara Akan Kembalikan Duitnya
- Lagi, Kejati Jatim Jebloskan Tersangka Korupsi Kredit Fiktif Bank Jatim ke Bui
- Publik Terlanjur Kecewa, Demokrat Desak Kapolri Dinonaktifkan Agar Kasus Sambo Bisa Objektif
Aksi itu berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Timur, di antaranya Blitar dan Surabaya. Selain sebagai Ketua DPR-RI, Puan Maharani juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan.
Baliho-baliho Puan Maharani yang dicoret-coret dengan cat di Surabaya, di antaranya yang mengampanyekan pemakaian masker, taat protokol kesehatan, kampanye vaksinasi, dan menjaga imun tubuh.
“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho Ibu Puan Maharani. Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi Covid-19,” ujar Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (26/7).
PDI Perjuangan Jatim menduga ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partai ini dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi.
“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” ujarnya.
Di masa pandemi, PDI Perjuangan telah diinstruksikan sampai kekuatan akar rumput untuk aktif bekerja di tengah-tengah rakyat. Membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat.
“Komitmen kebangsaan dan kerakyatan dari PDI Perjuangan telah dirasakan langsung oleh rakyat. Kader-kader kami terus bekerja keras, di tengah pandemi Covid-19. Bahkan diantara mereka tidak sedikit yang terpapar Covid-19,” kata Kusnadi.
Kerja-kerja sosial dan gotong royong dari para kader banteng itu, masih kata Koesnadi, diantaranya membagi masker kepada masyarakat, membagi sembako, melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan pendampingan terhadap keluarga yang terpapar Covid-19.
“Sebagai kader PDI Perjuangan dan Ketua DPR-RI, Ibu Puan Maharani tidak berpangku tangan. Beliau aktif turun ke lapangan. Salah satunya ke Surabaya, beberapa waktu lalu, dan membantu berbagai kesulitan. Secara rutin beliau juga memantau kinerja para kader dalam membantu masyarakat selama pandemi,” ujar Kusnadi.
Atas aksi-aksi vandalisme itu, PDI Perjuangan Jawa Timur telah menginstruksikan kader-kader untuk menempuh langkah-langkah hukum. Yakni, melaporkan ke kantor-kantor kepolisian.
“Kami dididik untuk taat hukum. Tidak bertindak anarkis untuk mereaksi aksi-aksi vandalisme. Kami mempercayakan penuh kepada aparatur kepolisian untuk menangani kasus-kasus yang dilaporkan,” ujar Kusnadi.
"PDI Perjuangan telah berpengalaman menghadapi tekanan dan fitnah dari luar, karena seluruh kader dilandasi sikap kesabaran, keyakinan, dan prinsip taat hukum. Tekanan dari luar justru membuat PDI Perjuangan semakin solid, di bawah komando Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Kusnadi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Titan Group Mirip Bank Century, Duit Negara Rp 6 Triliun Dibobol
- Kasus Bupati Probolinggo, KPK Periksa 11 Saksi Mulai Dari Pejabat Hingga Petani
- Dapat Remisi Idul Fitri, 9 Narapidana Di Jember Langsung Bebas