Seorang balita berusia 14 bulan menangis memeluk ayahnya. Yang mengenaskan, balita malang tersebut menangis memeluk jenazah ayahnya sudah tiga hari tidak bernyawa pada Rabu (14/8) lalu.
- Ribuan Peserta Sakit Akibat Cuaca, Korsel Didesak Hentikan Kegiatan Jambore Pramuka Dunia
- Tabligh Akbar Bersama Gus Kautsar Meriahkan Puncak Ramadan Vaganza 2025 di Balai Kota Surabaya
- Qiyamul Lail dan Lomba Masak Bandeng, Cara Unik Pj Gubernur Adhy Tingkatkan Keguyuban Antar Kepala Perangkat Daerah
Jenazah warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu kemudian dievakuasi polisi dan warga.
Yang mengharukan, saat proses evakuasi, kulit jenazah sang ayah menempel di pipi dan pakaian balita perempuan tersebut.
"Haru campur sedih, sewaktu korban ditemukan sang anak masih memeluk ayahnya. Bahkan saat pak polisi menggendong, dia tetap menangis. Kondisi anak juga lemas, karena tiga hari tidak makan dan minum. Untungnya masih hidup," tutur Umi Kulsum, tetangga dikutip Kantor Berita .
Menurut Umi, selama ini korban hanya tinggal berdua dengan putrinya. Sebab, sang istri bekerja sebagai TKW di luar negeri.
Kapolsek Rambipuji Kepolisian Resort Jember, AKP Sutarjo, membenarkan kejadian tersebut. Fauzi diduga meninggal dunia sudah tiga hari. Keterangan saksi dan petugas medis, terakhir kali Fauzi terlihat warga sekitar Minggu pagi. Penyebab kematian diduga karena sakit.
Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diperkuat dengan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), bahwa saat jenazah ditemukan, semua pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dari dalam. Demikian juga pagar depan rumah, dalam keadaan terkunci.
Dijelaskan Sutarjo, penemuan mayat korban berawal dari keluhan masyarakat sekitar yang mencium aroma kurang sedap.
Sekitar pukul 14.00 WIB, warga melaporkan kecurigaan bau tidak sedap ke Mapolsek Rambipuji. Awalnya dikira bau bangkai. Sebab pemilik rumah sudah tiga hari tidak terlihat dan rumahnya tertutup.
"Atasan laporan itu, kami langsung membuka paksa pintu rumah korban dengan disaksikan warga setempat. Ternyata korban bernama Fauzi, sudah meninggal dunia, dengan badan membusuk dan disamping jenazah itu, ada balita perempuan," ujar Sutarjo.
Pasca kejadian, pihak kepolisian langsung menghubungi isteri Fauzi, Sulastri, yang masih berada di Taiwan. Pihak kepolisian mengabarkan bahwa suaminya, meninggal dunia.
Saat ini balita perempuan itu sudah dijemput keluarga Sulastri, ibu kandung si balita. Balita tersebut, diserahkan kepada saudara kandung Sulastri, Setiyanti, warga Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Penyerahan balita melibatkan keluarga ibu Annisa, kepolisian, Babinsa, Pusat Pelayanan Terpadu Jember, juga Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPT3AKB) Jember. Proses penyerahan dilakukan sekitar pukul 12.00. WIB.
"Bayi sudah diserahkan kepada keluarga. Ada keluarga dari ibu si anak. Dengan disaksikan oleh sejumlah pihak," ucap Kabid Perlindungan Anak DPT3AKB Nurcahyo Hadi.
Usai serah terima, bayi tersebut, langsung digendong oleh tantenya dan langsung dibawa pulang ke Banyuwangi.
Sementara untuk jenazah Fauzi, rencananya akan dibawa ke Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi Jawa Timur, untuk dimakamkan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- GPK Jombang Salurkan Bantuan dan Motivasi Warga Terdampak Banjir
- Cek Kesehatan Hingga Bazar Murah,Ribuan Masyarakat Ikut Jalan Sehat SAE
- Di Hadapan Ombudsman, Gus Muhdlor Optimis Pelayanan Publik Sidoarjo Dapat Nilai Zona Hijau Kualitas Tertinggi