Tim putri Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia mengukuhkan posisi di peringkat empat klasemen sementara diajang PLN Mobile Proliga 2023, usai menumbangkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1 (24-26, 28-26, 25-12, 25-17) pada hari pertama seri pamungkas putaran kedua, di GOR UNY Yogyakarta.
- Begini Indra Sjafri Manfaatkan Waktu Satu Hari Jelang Final AFF 2024
- Seleksi Timnas Pelajar Kemenpora U15 Mengikuti Aturan Seperti Militer
- Netizen Indonesia Langsung Serbu Wasit Ahmed Al Kaf dan FIFA
Kemenangan tim besutan Ayub Hidayat ini, meski sudah memastikan lolos final four. Namun, tampil tertekan saat meladeni Jakarta Elektrik PLN yang sudah gagal di final four.
"Memang laga tadi tidak menentukan. Tapi hasil sangat berpengaruh di posisi akhir klasemen. Beruntung anak-anak bisa bangkit di set kedua. Itu yang menjadi kunci kemenangan hari ini," kata Ayub dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai pertandingan, Kamis (16/2).
Pada set kedua laga memang berlangsung ketat, Elektrik bahkan mampu memberikan perlawanan yang membuat anak-anak sering melakukan kesalahan. Beruntung pada poin krusial, anak-anak mampu ambil alih dan unggul di set kedua dengan skor 28-26. Kalau set kedua lepas, mungkin hasilnya tidak begini," sambungnya dengan tersenyum.
"Memang kami sempat tertekan di awal, tapi kami terus berusaha. Apalagi kami ditarget raih kemenangan di seri Yogjakarta ini," timpal salah satu pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Hanny Budiarti.
Usai melawan Jakarta Elektrik PLN, lanjut Ayub timnya dijadwalkan menghadapi Jakarta Popsivo Polwan, pada Sabtu (18/2) lusa. "Kemenangan adalah target utama kami, dilaga berikutnya," ucap Ayub memungkasi.
Sementara, asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN Maman Suparman mengaku komunikasi antar pemain menjadi kendala utama yang membuat timnya mengalami kekalahan.
"Peluang kami untuk meraih kemenangan terbuka, tapi komunikasi tim kurang berjalan. Pemain juga banyak yang saling menyalahkan dan pemain asing kami juga kurang maksimal," tuturnya.
Hasil melawan Gresik Petrokimia ini, masih menurut Maman, jelas akan berpengaruhi persiapan laga berikutnya melawan salah satu tim kandidat juara, Jakarta Pertamina Fastron, Minggu (19/2).
"Kondisi kurang kondusif tim bakal menjadi pekerjaan rumah, sebelum kami menjalani laga pamungkas. Sebab jika elihat kondisi tim saat ini, saya pesimis bisa maksimal di pertandingan terakhir. Tapi kami akan terus berusaha," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang