Maxy Academy mengadakan seminar dan konsultasi nasional perguruan tinggi bertajuk "Membangun Ekosistem AI & Kewirausahaan Nasional”, pada Kamis (20/6/2024) lalu.
- 25 Mahasiswa Universitas Wijaya Putra Dapat Beasiswa dari Bank Jatim
- UT Surabaya Gelar Lomba Dance SMA untuk Rayakan HUT ke-79 dan Dies Natalis ke-40
- Bupati Jember Lantik 394 Kepala Sekolah Baru tingkat TK hingga SMP
Berlangsung di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung R Ing Soekonjono Untag Surabaya, seminar ini hasil kolaborasi dengan TBN Indonesia dan APTIKOM.
Seminar dihadiri jajaran Ketua Prodi, Ketua Jurusan, dan Dekan Fakultas dari berbagai universitas di Jawa Timur.
Hadir sebagai narasumber Prof Dr Saiful Bukhori ST M.Kom, Profesor bidang AI dan Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember dengan membawakan tema “Membangun Ekosistem AI di Perguruan Tinggi”.
Selain seminar juga digelar dua talkshow. Pertama bertema “AIpreneur: Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri” yang dibawakan Chairman TBN Indonesia, Teddy Hartono dan CTO Maxy Academy Andy Febrico Bintoro. Sedangkan talkshow kedua dibawakan Donny Susanto Witono S.Kom MM dari Akusehat.ai.
Artifical Inteligence atau AI belakangan sering diketahui sebagai suatu hal yang akan menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan. Inilah yang melatarbelakangi diadakannya seminar ini.
Acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran terkait perkembangan AI dan dampaknya, serta bagaimana mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari sehingga prestasi mahasiswa dapat meningkat.
Sekretaris I APTIKOM Jawa Timur, Yoyon Arie Budi S, S.T., M.Kom, menjelaskan bahwa tingkat prestasi mahasiswa mempengaruhi pola pikir mahasiswa terkait masa depan mereka di dunia karir.
“Mahasiswa itu ada dua macam. Untuk yang prestasinya tinggi biasanya memiliki kecenderungan untuk mendirikan usaha sendiri. Namun untuk yang prestasinya rendah cenderung berkeinginan untuk menjadi pegawai,” ucap Yoyon.
Dilansir dari situs MPR dan Catatan Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47% dan apabila dibandingkan dari rasio wirausaha di Singapura yang telah mencapai 8%, Indonesia masih tertinggal jauh.
Angka ini tergolong rendah, sebab rasio kewirausahaan merupakan prasyarat Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 dan harus mencapai angka minimal sebesar 4% dari populasi penduduk.
“Dengan adanya AI, kita sebaiknya tidak merasa tersisihkan dengan eksistensi AI yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Justru kita harus bisa pakai AI untuk bantu kita jadi lebih baik. Bisa jadi lebih efisien, bisa membuka lebih banyak peluang dalam usaha,” ujar Andy Febrico Bintoro, CTO Maxy Academy.
Seminar dan konsultasi nasional ini juga bertujuan membentuk kerja sama antar universitas utamanya Prodi yang berhubungan dengan teknologi dan informatika, sebagaimana merekalah yang menjadi frontliner perkembangan teknologi AI yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya di Surabaya, acara ini juga akan diadakan di Bandung, pada 28 Juni 2024 dan di Jakarta pada 29 Juni 2024.
Ia berharap pasca acara ini, universitas-universitas di Indonesia akan lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dan membantu mahasiswa membentuk masa depan yang cemerlang menuju Indonesia Emas 2045.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang