Banjir Surabaya Bukti Sistem Drainase Rp 500 Miliar Tak Berfungsi

Viralnya istilah 'genangan' meski beberapa hari lalu hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya hingga wilayah Surabaya Barat utamanya di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri terkepung genangan air dengan ketinggian sepinggul orang dewasa, mengusik telinga legislator asal Partai Nasdem, Vinsensius Awey.


Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini menambahkan, kinerja PU Bina Marga dan Pematusan harus mendapat sorotan tajam sebab selama ini anggaran yang digelontorkan cukup besar. Namun kenyataannya kawasan perumahan elit yang berada di dataran tinggi masih terjadi banjir setinggi pinggul orang dewasa, bayangkan untuk pemukiman yang berada di dataran rendah.

"Sistem drainase Kota Surabaya perlu dievaluasi total. Habisin anggaran tiap tahun untuk pengendalian banjir Rp 500 miliar, namun tidak ada perubahan signifikan, tapi yang ada justru semakin parah. Effort kerja dinas juga perlu dievaluasi kembali," tegasnya.

Untuk itu Awey meminta agar pembangunan dengan sistem drainase yang selama ini hanya berorientasi kepada pemerataan harus diubah. Pasalnya, dengan kekuatan anggaran yang ada dibagi ke seluruh area atau kawasan sangat mustahil dapat menanggulangi genangan setinggi pinggul orang dewasa.

"Maka banyak ditemukan pembangunan drainase yang tidak tuntas, bahkan belum terintegrasi antara satu saluran ke saluran lain dari sisi elevasi dan volume penampungannya. Antara saluran primer, sekunder dan tertier (pemungkiman) tidak menjadi satu kesatuan yang integrated,” pungkasnya.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news