Pernyataan Edy Mulyadi yang menjadi sorotan karena dinilai telah menghina dan melecehkan masyarakat Kalimantan ikut menyeret nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasalnya, Edy diketahui pernah menjadi calon legislatif dengan membawa bendera PKS.
Menanggapi hal tersebut, politikus PKS yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, menegaskan bahwa pernyataan Edy Mulyadi merupakan pendapat pribadi. Sama sekali tidak mewakili partai.
"Waktu itu memang ketika jadi caleg harus memenuhi syarat harus ada kartu tanda anggota, tapi setelah beliau tidak lolos ya beliau tidak lagi tergabung dalam PKS," terang Aziz dilansir dari Kantor Berita RMOLJakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (24/1).
Edy Mulyadi memang pernah mengadu peruntungan menjadi calon legislatif dengan dukungan dari PKS. Edy mengikuti pemilihan sebagai caleg untuk DPR RI di Dapil Jakarta 3. Dapil tersebut mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Akan tetapi, Edy Mulyadi gagal lolos ke Senayan. Kini, Edy Mulyadi sudah tidak menjadi bagian dari PKS sejak proses pemilu usai.
Buntut pernyataan Edy Mulyadi tersebut, sejumlah tokoh adat yang mewakili warga Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur bahkan mengecam keras dan meminta agar Edy Mulyadi diproses secara hukum, baik dengan hukum positif maupun hukum adat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabut Asap Kepung Banjarmasin, Gubernur Khofifah Kirim Puluhan Ribu Masker dan Relawan BPBD
- Budi Gunawan: Di IKN Nusantara, Kebhinekaan akan Berdaya-guna
- Bukan Pendapat Edy Mulyadi, yang Berbahaya Konglomerat Pengeruk Kekayaan Kalimantan