Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, dengan datangnya bantuan alat kesehatan (Alkes) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu diharapkan bisa memutus mata rantai penularan Covid-19, karena memudahkan pemilahan mana yang negatif dan positif.
- Serahkan 70 Mobil Sehat, Bupati Lamongan Minta Indeks Pelayanan Kesehatan Ditingkatkan
- Ada Klaster Baru Di Banyuwangi, Klaster Ziarah Walisongo Hingga Keluarga
- Alfaexpress Hadir di Rest Area Madiun
Untuk itu, pihaknya memastikan segera menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan).
“Pemeriksaan secara masif terhadap OTG, ODP dan PDP sesuai data pemerintah kota akan terus dilakukan, apalagi sudah ada bantuan alat ini,” kata Febriadhitya Prajatara dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai jumpa pers di ruang sekretaris Daerah, Sabtu (2/5).
Adapun sejumlah barang alkes yang diterima Pemkot Surabaya dari Kementrian Kesehatan adalah MA-6000 Real Time PCR System sebanyak 1 unit, Novel Coronavirus (2019-nCov) Nucleic Acid Diagnostic Kit (PCR Flourescence Probing) 84 Pack yang masing-masing berisi 24 test, Sample Release Reagent 84 Pack masing-masing terdapat 24 test, Throat swab and sample storage reagent 84 pack yang masing-masing berisi 24 test, serta PCR Tube 84 Pack yang per pack-nya terdiri dari 24 test.
Seperti diberitakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan alat kesehatan (alkes) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Bantuan alkes berupa reagen PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Kit kali ini berjumlah 2000. Sehingga total bantuan yang telah diterima pemkot hingga hari ini sebanyak 4000 reagen dan 15 ribu alat pelindung diri (APD).
Bantuan itu akan didistribusikan sesuai dengan jumlah rumah sakit rujukan. Selanjutnya, reagen itu akan dibagikan kepada nakes per rumah sakit.
Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkomunikasi langsung dengan Menteri Kesehatan guna mendapatkan bantuan PCR untuk swab test.
Hal ini dilakukan Risma lantaran pada tanggal 25 April lalu, bantuan berupa reagent PCR dari Kemenkes telah disalurkan melalui Tim gugus Tugas Provinsi Jawa Timur.
Namun, hingga tanggal 29 April bantuan itu belum diterima, sehingga Risma kembali mennyakan langsung dan meminta bantuan Kemenkes.
Setelah mendengar informasi dari Wali Kota Surabaya, Kemenkes langsung mengirim alkes berupa PCR dan Kit yang akhirnya diterima pada Kamis (30/4) malam.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kembangkan Kreativitas Milenial, Kompetisi Mobil Tamiya Digelar
- Diduga Dicatut Namanya, BCA Blokir BI Cecking Pengusaha Profil Aluminium Magetan
- KPU Surabaya Tetapkan 2.229.244 Pemilih di Pilkada 2024