Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansah berkunjung ke Situbondo, Rabu (26/5). Tujuannya, untuk menandatangani perjanjian kerjasama atau MoU pengembangan halal value chain atau rantai nilai halal di Jawa Timur.
- Menetap di Situbondo, Pengguna Jalan Wajib Jalani Swab Antigen
- Merasa Dicurangi Saat Tes Perangkat Desa, Warga Luruk Pemkab Situbondo
Acara yang dihelat di Wisma Rengganis, Wisata Bahari Pasir Putih ini, dihadiri beberapa pejabat penting di Jawa Timur, termasuk Ketua MUI Jatim, KH Moh Hasan Mutawakil Alallah, Bupati Situbondo Karna Suswandi, serta sejumlah pengusaha dan pengasuh pondok pesantren.
Memilih Situbondo sebagai tempat penandatanganan MoU industri halal ini cukup beralasan, salah satunya adalah jargon Situbondo yang Kota Santri, termasuk banyaknya pondok pesantren yang diasuh oleh para kiai.
“Sehingga saya menilai sangat pas untuk mengkampanyekan industri halal. Saya berharap, para kiai dan santri bisa kencang meneriakkan rantai nilai halal di Jatim. Dan semoga keberadaan mereka bisa menjadi penguat niat luhur kita bersama ini,” tutur mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur ini.
Masih menurut Khofifah, tradisi halal tidak hanya berkaitan erat dengan muslim dan makanan saja. Dalam masyarakat global produk halal juga berkaitan dengan pengembangan sektor usaha lain. Korea Selatan misalnya, yang berani mengusung wisata halal menjadi salah satu visi besar negara berjuluk Negeri Ginseng ini, meski bukan negara muslim.
“Maka dari itu, hal-hal seperti ini harus terus didesminasikan. Serta terus didorong. Seperti negara-nagara lain yang tengah mendorong tumbuhnya ekonomi syariah,” ungkapnya.
Pantauan RMOLJatim, usai seremonial, agenda dilanjutkan dengan memperkenalkan Gubernur, dan para undangan untuk melihat beberapa makanan khas Situbondo, maupun kerajinan tangan asli Kota Santri yang biasa dijual di kawasan wisata plat merah tersebut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menetap di Situbondo, Pengguna Jalan Wajib Jalani Swab Antigen
- Merasa Dicurangi Saat Tes Perangkat Desa, Warga Luruk Pemkab Situbondo