Narasi politik serang calon presiden (capres) koruptor yang digunakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap tidak akan efektif lagi. Mengingat, saat ini banyak kader PDIP yang tersangkut kasus korupsi.
- Kesepakatan Politik Antara Prabowo-Megawati Bukan soal Hasto
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- Didit Silaturahmi ke Megawati, Bukti PDIP-Gerindra Rujuk di Idulfitri 2025
Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Megawati yang menyindir adanya capres yang sedang mengumpulkan uang hasil korupsi.
"Narasi politik serang capres koruptor yang digunakan PDIP terhadap lawan politiknya tidak akan efektif lagi kalau PDIP tidak laporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum)," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/3).
Pasalnya kata Muslim, selama ini banyak kader PDIP yang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baik pejabat di tingkat pusat, hingga yang menjadi kepala daerah.
Misalnya, mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara, kader PDIP Harun Masiku yang masih buron hingga hari ini, dan lainnya.
"Karena selama ini banyak kadernya yang tersangkut sejumlah kasus korupsi di KPK," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Pastikan Periksa LaNyalla di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto