Seorang petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menjadi korban begal di kawasan Balai Kota Surabaya atau di Jalan Sedap Malam, Rabu (14/8).
- Diduga Begal Pantat Istri Orang, Dua Pemuda di Jember Nyaris Dikeroyok Massa
- 10 Tahun jadi Buronan, Begal Asal Pesapen Surabaya Akhirnya Tertangkap
- Usai Bacok Korban, Dua Curanmor Akhirnya Tertangkap Empat Bulan Kemudian
Parahnya lagi aksi pembegalan terhadap perempuan penyandang disabilitas ini terjadi tepat diseberang samping rumah dinas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Aksi kawanan begal berjumlah 4 orang dengan mengendarai dua sepeda motor itu tersebut dilakukan sekitar pukul 03.00 Wib.
Korban tak bisa melawan, selain perempuan , ia juga diancam menggunakan celurit saat pelaku merampas motornya.
Korban yang bernama Siti Alifah (48), warga Panjang Jiwo ini tak kuasa menahan air mata saat menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Siti mengatakan ia membawa motor Honda BeAT bernopol L 6601 LQ saat tengah membersihkan bak sampah di sekitar Balai Kota Surabaya, Rabu (14/8/2024) sekitar pukul 03.55 WIB. Kemudian, ia didatangi empat pelaku yang menggunakan dua motor.
"Saat itu saya sedang bersihkan tong sampah, motornya saya bawa. Mau saya parkir tidak ada petugas Satpol, saya rasa nggak aman. Motor saya bawa," kata Siti Alifah dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/8).
Siti menjelaskan alasan membawa motornya saat bekerja, lantaran kondisi kakinya sudah tidak memungkinkan untuk berjalan jauh.
"Aku tadi sampai ngomong ngene, aku ojok diganggu opo o, aku iki kerjo tolong. Ojok aku mas, aku wong gak nduwe. Aku iki wong cacat, sampean mentolo karo aku, saya gemetar, (saya tadi sempat ngomong begini, aku jangan diganggu dong. Aku ini bekerja, tolong. Jangan aku mas, aku orang nggak punya. Saya ini orang cacat. Kamu tega sama saya)," ungkap Siti menceritakan saat peristiwa tadi pagi.
Siti sempat berdialog dengan para pelaku begal. Para pelaku pun tidak menghiraukan dan mengeluarkan celurit dan menodongkannya ke korban.
"Ayo ikut-ikut. Yang depan mengancam. Yang belakang yang merampas motor saya. Akhirnya yang belakang naik ke motor saya langsung digas. Beruntung saya segera turun," ungkap Siti.
Siti masih mengingat jumlah pelaku sebanyak empat orang. Dua di antaranya sebagai joki dan dua sebagai eksekutor.
"Yang bawa celurit itu motornya di atas trotoar. Yang merampas motor pakai sepeda Satria posisinya di bawah (trotoar). Orangnya (badannya) besar-besar," ungkap Siti.
Siti awalnya tak mengira pelaku merupakan begal motor. Sebab mereka berpakaian rapi.
Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB, Siti melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsek Genteng.
Namun, saat datang ke SPKT, Siti sempat disarankan untuk pulang, lantaran masih dalam kondisi syok.
Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, Siti kembali lagi ke SPKT untuk melaporkan kejadian begal tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya membenarkan laporan korban.
"Iya sudah laporan. Langsung proses lidik. Cek TKP mencari saksi-saksi, semoga saja ada petunjuk," ujar Harsya. [lR]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Hangat dan Penuh Suka Cita, Khofifah Tumpengan dan Berbagi Pengalaman dengan Penyandang Disabilitas