Sebanyak 20 orang Pangeran dan Puteri Lingkungan 2019 berkunjung ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dalam pertemuan itu, Risma dibuat terpukau dengan hasil cipta dan karya para pelajar SD dan SMP Se-Surabaya. Bahkan dua diantara paparan pelajar tersebut, akan coba diajukan untuk hak patennya.
- Amankan Tahun Baru, Polda Jatim Optimalkan Yustisi dan Perkuat Pembatasan Mobilitas
- Dindik Kabupaten Madiun Beri Pembekalan, Guru Diharapkan Bisa Komitmen Sesuai Tugas
- Wali Kota Eri Godok Perwali MBR, Camat, Lurah dan RT/RW Dituntut Lebih Selektif
"Gel popok bekas pakai bisa membuat tanah menjadi lembab, sehingga mengurangi penggunaan air saat menyirami tanaman. Tanaman juga menjadi lebih subur, karena bakteri amonia pada popok bisa membantu pertumbuhan pada tanaman,†kata pelajar yang akrab dipanggil Izaz dikutip kantor berita saat presentasi di depan Wali Kota Risma, senin (11/2).
Menurut Izaz, proses mengubah popok jadi pupuk ini membutuhkan waktu satu bulan. Caranya, popok bekas pakai dicuci bersih lalu disemprot dengan air, lalu dikeringkan sedikit agar berubah menjadi gel. Kemudian gel tersebut diambil dan dicampur dengan pupuk kompos, serta didiamkan selama sebulan hingga akhirnya bisa dipakai.
Hasil karya Izaz ini sudah dimulai sejak awal tahun 2018 kemarin. Dalam setahun terakhir, Izaz sudah memproduksi 150 kilogram pupuk. Sejauh ini, 100 kilogram pupuk sudah terjual seharga Rp 10 ribu / 5 kilogram. Produk pupuk Izaz ini sudah digunakan oleh para orang tua murid di SMPN 23 Surabaya.
Melihat hasil karya ini, Risma meminta kepada Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk bisa mencoba menggunakan pupuk Izaz di taman-taman. Tidak hanya itu, ia juga meminta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Eko Agus Supriadi untuk membantu mematenkan hasil karya pelajar SMP ini.
"Sepanjang tidak mengecewakan guru dan orang tua dengan nilai yang stabil dan tidak turun, itu tidak masalah cari uang dan kaya sejak kecil,†pesan Risma kepada Izaz.
Menurut wali kota sarat prestasi ini, para pelajar yang terpilih menjadi Pangeran dan Puteri Lingkungan 2019, merupakan anak-anak yang luar biasa. Hal ini terlihat, ketika para pelajar tersebut berkomunikasi menyampaikan hasil karya dengan lugas dan jelas kepada publik bukan hal yang biasa. Terlebih, apa yang dipaparkan para pelajar itu bisa mempengaruhi orang lain untuk peduli dengan lingkungannya.
"Kalian adalah tunas luar biasa dari negara ini, lanjutkan yang selama ini kalian lakukan. Terima kasih sayang, sudah jadi anak yang luar biasa,†ujarnya.
Pada kesempatan ini, Risma juga berpesan kepada para pelajar agar tetap hormati guru dan orang tua. Menurutnya, karena tidak mungkin para pelajar tersebut jadi anak yang pandai, jika bukan karena mereka.
"Jangan menjadi anak yang cengeng dan gampang mengeluh. Karena yang menjadi pemenang adalah orang tangguh, bukan yang cengeng,†kata dia saat memberikan semangat dan motivasi kepada para pelajar peduli lingkungan tersebut.
Ia menyampaikan, tantangan di era digital ini berat, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan ejekan cukup banyak. Untuk itu, dia meminta para pelajar SD dan SMP ini untuk terus berkomitmen dan tidak takut.
"Dikarenakan ini juga bermanfaat bagi teman dan lingkungan,†pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD dan Wali Kota Malang Sepakat Ranperda PKD Disahkan Perda Kota Malang 2022
- Shelter Kedua di Ponorogo Diresmikan, Ada 74 Kamar
- KAI Ingatkan Penipuan mengatasnamakan Rekrutmen