Tokoh Papua, Rosaline Irene Rumaseuw merasa prihatin dengan bentrokan yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua, Kalasan, Surabaya, pada Jumat (16/8.
- Pesan Wali Kota Eri: Warga Surabaya Jangan Bayar Parkir Kalau Tidak Diberi Karcis
- Serius Tangani HIV/AIDS, Pemkot Mojokerto Studi Banding ke Yayasan ODHA dan ADHIV
- Pemkab Lamongan Normalisasi Kawasan Rawan Banjir Bengawan Jero
Atas alasan itu, dia menyayangkan adanya penggerudukan sejumlah ormas ke Asrama Papua. Terlebih, para anggota ormas tersebut mengeluarkan berbagai ancaman dan intimidasi.
"Semua pihak harus bisa menahan diri dan jangan main hakim sendiri. Termasuk aparat keamanan harus bisa melindungi dengan baik semua warga negara,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/8).
Lebih lanjut, wasekjen DPP PAN itu berharap bisa mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Dia tidak ingin peristiwa serupa terjadi lagi di masa mendatang.
Saya minta agar adik-adik mahasiswa Papua di perantauan diperlakukan dengan baik,†tutupnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Pelayanan Berkualitas, Lamongan Hadirkan MPP Berbasis Digital
- Ganggu Akses Jalan, Satpol PP Surabaya Tertibkan PKL di Pasar Loak Dupak Rukun
- Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimistis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum