Forum Rembug Budaya yang diselenggarakan berbagai kelompok masyarakat, termasuk keluarga Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur membeberkan tantangan kebudayaan saat ini.
- Fondant Giraffe, Buah Tangan Kreasi Baobab Safari Resort
- Kupiah Meukeutob Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional
- Dapat Kucuran Dana Rp 500 Juta, Wisata Suko Sewu Ponorogo Berbenah
Di antaranya eksploitasi alam dalam orientasi pembangunan yang menekankan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dianggap mengabaikan pengetahuan tradisional yang mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
Selanjutnya modernitas yang dibanggakan tidak digali secara maksimal dari pengetahuan dan kearifan tradisional, ketidakadilan dan diskriminasi terhadap kelompok rentan, segregasi ruang antarkelompok masyarakat berdasarkan perbedaan identitas yang merupakan sisa-sisa praktik berpikir kolonial.
"Adanya moderasi kelompok dimana masyarakat majemuk rentan perpecahan, sementara moderasi dan rekonsiliasi kultural makin merosot," ucap salah satu tim perumus Rembug Budaya, Hairus Salim di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Selain itu, adanya dehumanisme akibat teknologi serta kegagapan teknologi. Ultra konservatisme agama yang menguatnya dan menantang kebudayaan, politisasi kebudayaan dan agama yang mengakibatkan ketegangan dan perpecahan.
Tantangan berikutnya yakni kebudayaan berorientasi pada pasar konten media sosial yang didominasi oleh hal yang banal. Kemudian kontribusi Indonesia terhadap pengembangan kebudayaan dunia masih minim, serta belum adanya penyelolaan budaya dari ngara secara efektif dan masyarakat sipil yang sudah kuat namun belum solid.
Tantangan kebudayaan tersebut dirumuskan oleh 14 orang. Di antaranya Agus Noor, Hikmat Darmawan, Putut Wijanarko, Restu Gunawan, Hairus Salim, Susi Ivvaty, Ngatawi Al-Zastrouw, Pendeta Suarbudaya Rahardian, Nia Dinata, Putu Fajar Arcana, Faisal Komandobat, Wahyu Susilo, Aak Abdullah Kudus dan Alissa Wahid. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadiri Sedekah Bumi Kampung Gadel, Wali Kota Eri Gelorakan Kembali Budaya “Arek"
- Kampung Winner, Perpaduan antara Wisata dan Kuliner
- Menegerikan, Jalanan di New York Berubah Menjadi Seperti Sungai