Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pengecekan harga maupun pasokan beras dan Minyakita di Pasar Pucang Anom.
- Selain Rapid Test, Pemkot Surabaya Libatkan Polri Perketat Jam Malam Hingga Test Narkotika
- Festival Inovasi Desa dan Kovablik 2022, Gubernur Khofifah: Cara Cepat Wujudkan Replikasi Success Story Desa Mandiri di Jatim
- Wali Kota Eri Sulap Pasar Karah Lebih Modern dan Bersih
Pengecekan dilakukan untuk memastikan stok dan harga kedua bahan pokok (Bapok) tersebut stabil.
Pengecekan dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi bersama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya Ikhsan.
Hadir pula, Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Dewi Soeriyawati serta Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo.
Pada saat itu, Wali Kota Eri Cahyadi terlihat menyusuri lorong-lorong stand di Pasar Pucang Anom untuk mengobrol langsung dengan pedagang.
Sejumlah stand sembako tak luput jadi tempat jujukan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini.
Termasuk pula stand jajanan tradisional dan pedagang sayuran yang ada di sana.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa stok beras sudah dipastikan tersedia dalam beberapa bulan ke depan oleh PD Pasar Surya.
Sedangkan terkait harga, nominalnya sama dengan saat ambil di gudang Bulog.
"Saya juga minta Pak Sekda untuk alat transportasi yang ambil (beras) ke Bulog untuk didistribusikan ke pedagang dari pemkot. Sehingga harganya bisa kita kontrol, karena angkutannya kita lakukan subsidi," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (15/2).
Di samping beras, Wali Kota Eri juga mengungkapkan jika saat ini stok Minyakita melimpah.
Sedangkan untuk harga, pedagang maksimal menjual Rp14.000 sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi).
"Minyakita Alhamdulillah stoknya sudah berlimpah, sudah kita pastikan beberapa bulan ke depan," ungkapnya.
Ia juga menerangkan bahwa Dinkopdag bersama PD Pasar Surya telah memfasilitasi pedagang dalam proses pemesanan Minyakita.
Sebab, untuk bisa menjual produk minyak goreng tersebut, pedagang harus mendaftar dulu melalui aplikasi SIMIRAH.
"Nah, itu sekarang dibantu pemerintah kota dan PD Pasar Surya. Sehingga kebutuhan-kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi, juga untuk kebutuhan minyaknya," kata dia.
Akan tetapi, berdasarkan hasil pengecekannya di lapangan, Cak Eri menemukan jika harga cabai rawit dan bawang merah tengah mengalami kenaikan.
Sebelumnya, ia telah meminta jajarannya agar berkoordinasi dengan PD Pasar Surya untuk menekan harga cabai dan bawang merah.
"Saya minta teman-teman PD Pasar Surya dan Dinkopdag itu untuk berangkat ke Nganjuk, karena saya sudah kontak Pak Bupati Nganjuk. Di situ kita bisa langsung connect dengan petaninya," katanya.
Menurutnya, dengan cara mengambil hasil panen langsung dari petani di Nganjuk, maka harga cabai rawit dan bawang merah di Surabaya dapat ditekan.
Termasuk pula proses distribusinya yang menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.
"Sehingga kita bisa ambil langsung dari petaninya, kita bawa seperti beras menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah. Sehingga harga cabai bisa kita tahan, termasuk dengan bawang merah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo menyatakan, bahwa formulasi yang disiapkan Wali Kota Eri dalam mengendalikan harga Bapok menguntungkan pedagang dan masyarakat.
Terlebih, biaya transportasi itu bisa dipangkas karena juga menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.
"Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, (pemkot) akan dukung penuh di bagian distribusinya. Artinya apa, di sini kan terasa banget, pedagang merasa untung, masyarakat juga senang bisa dapat harga di bawah HET. Kalau dipertahankan bisa terjaga harganya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pajak 47 Papan Reklame di Bondowoso Menunggak Capai Rp 500 Juta, Pemiliknya dari ASN Hingga Politisi
- Jelang Nataru, Pemkot Kediri Gelar Operasi Pasar Murni
- Bus Trans Jatim akan Diperluas ke Lamongan dan Bangkalan, Gubernur Khofifah: Upaya Penguat Layanan Angkatan Umum Aman, Nyaman dan Terjangkau