Presiden RI Joko Widodo negara-negara di dunia termasuk Indonesia tengah menghadapi situasi ketidakpastian selama pagebluk virus corona baru (Covid-19).
- Optimis Kembali Menangkan Pemilu, PDIP Bondowoso Gelar Pelatihan Pelatih Saksi
- Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Lemkapi Yakin Polri Tak Akan Tutup-tutupi
- Yenny Wahid Mundur dari Kursi Komisaris Garuda
Hal ini disampaikan Jokowi dalams aat memberikan sambutan secara virtual pada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, Sabtu (8/8), yang dilangsungkan di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"215 negara di dunia tengah mengahadapi situasi ketidakpastian, menghadapi krisis kesehatan, dan juga sekaligus krisis ekonomi," kata Jokowi seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut Jokowi, seluruh negara di dunia tidak ada satupun yang betul-betul siap menghadapi ancaman krisis akibat terdampak Covid-19. Sebab, pandemik ini merupakan hal baru dan kali pertama terjadi sepanjang sejarah.
"Tidak pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada satu pun negara yang siap dalam menghadapi krisis seperti ini. Lebih dari 18 juta penduduk dunia terinfeksi Covid-19 dengan 696 ribu kematian," tuturnya.
Bahkan sambung kepala negara, selain ancaman krisis kesehatan, krisis ekonomi juga nyaris membuat negara-negara besar kelimpungan menahan kontraksi ekonomi yang dalam dirasakan akibat terdampak pandemik Covid-19.
"Pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia juga mengalami kontraksi yang dalam. Prancis misalnya -19 persen, India -18,9 persen, Inggris -17,9 persen, Uni Eropa -14,4 persen, Singapura -12,6 persen, Jerman -11,7 persen, Amerika -9,5 persen, Korsel -2,9 persen," jelasnya.
"Dan dana moneter dunia IMF bahkan memprediksi bahwa perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar di tahun 1930," demikian Jokowi.
Sebelunnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 minus 5,32 persen.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Bisa Memperkokoh Pemerintahan Prabowo
- Bersama 35 Elemen Relawan, Kelompok Perempuan Sidoarjo Dukung Kelana-Astuti
- Harga Cabai dan Bawang Merah Meroket, Ketua DPR Minta Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Komoditas Pangan