DULU, sebelum saya berusia 50 tahun (lahir tahun 1965), saya sangat gemar sekali berorganisasi.
- Lebaran Prabowo
- Perkosa di Jombang, Jangan Perkosa Hukum
- Beragam Karya Seni Menghormati Sang Buddha
Setelah usia saya di atas 50 tahun, rasanya sudah jarang saya mengikuti organisasi secara resmi, apalagi jika diminta jadi pengurus aktif.
Walau begitu, masih saja ada kawan-kawan aktivis organisasi yang meminta agar saya tetap aktif bersama mereka. Hanya saja, sekarang ini saya sudah mengurangi kegiatan-kegiatan keorganinasian.
Sangat berbeda jika saya diajak dalam kegiatan yang berbentuk forum-forum ilmiah dan forum-forum kemasyarakatan. Karena yang namanya forum itu tanpa bentuk atau struktur organisasi kepengurusan. Maka, saya masih sangat tertarik untuk hadir dalam forum-forum keislaman hingga saat ini.
Saya masih ingat jaman dahulu, kalau ada tawaran dari organisasi non (keagamaan) Islam agar saya bergabung dengan mereka. Biasanya saya tolak secara halus dengan berbagai alasan. Tapi hubungan sosialnya tetap berusaha saya jalin dengan mereka.
Demikian juga, kalau ada partai politik yang melamar saya untuk bergabung, maka saya tolak pula secara sopan dengan berbagai alasan.
Karena itu saya tidak pernah berkecimpung sebagai pengurus resmi dalam organisasi non islami atau partai politik manapun.
Sebenarnya, yang paling saya gemari dalam hidup saya, yaitu saat saya terjun ke dunia pendidikan Islam, dan bidang inilah yang paling saya prioritaskan.
Tapi, menurut saya pribadi, rasanya kurang sempurna jika ilmu yang ada di tempat pendidikan itu, jika tidak dikembangkan di tengah masyarakat secara luas. Karena ilmu tersebut akan terasa jumud (tidak berkembang dengan baik).
Untuk itulah sedikit demi sedikit saya selalu berusaha mengembangkan sayap dakwah dari satu tempat ke tempat yang lain, demi tersampaikannya ilmu yang terdapat dalam dunia pendidikan kepada khalayak.
Demi mengemban misi dakwah dalam menyampaikan ilmu agama (syariat Islam), akhirnya saya memilih aktif bergabung di berbagai organisasi dan pergerakan Islam yang ada di tanah air.
Di antara organisasi yang pernah saya ikuti, antara lain adalah JUI (Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah) wadahnya anak-anak muda Singosari Malang, dan saya pernah didapuk sebagai salah satu sesepuhnya. Peristiwa ini terjadi di awal-awal kepulangan saya dari Makkah pada tahun 1991.
Saya juga pernah menjadi pengurus GP Ansor Singosari di era sekitar 1992, kemudian pernah ditarik ke MWC.NU Singosari, dan diajak ikut membangun gedung kantor MWC.NU Singosari dengan acara turba ke desa-desa, saya sendiri saat itu kebagian ceramah agama khususnya yang terkait pahala sedekah. Alhamdulillah akhirnya NU Singosari punya kantor resmi dan permanen. Saat itupun saya ikut di dalam kepengurusan MWC.NU satu priode.
Kemudian saya didapuk menjadi Ketua FORMAIS (Forum Masyarakat Islam Singosari) sejak diresmikan hingga saat ini.
Organisasi ini bergerak khususnya mengadakan kontrol sosial keagamaan di kecamatan Singosari yang bersinergi dengan Muspika, hingga dapat mencetuskan ide peresmian jargon SINGOSARI KOTA SANTRI.
Saya juga pernah tercatat sebagai anggota pengurus FUUI (Forum Ulama Umat Indonesia) Bandung Jabar (masa bakti sudah selesai).
Di awal berdirinya MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), saya pernah diminta jadi penasehat untuk satu priode (masa bakti sudah selesai).
Saya juga menjabat sebagai Ketua Komisi Hukum & Fatwa MUI Kabupaten Malang dua priode (masa bakti sudah selesai), kemudian dilanjut pada priode ke tiga namun hanya sebagai anggota komisi Hukum & Fatwa hingga saat ini.
Pernah juga saya diminta sebagai penasehat 3F-P3-I Jatim satu priode (masa bakti sudah selesai).
Sekitar 15 tahun yang lalu, saya juga sering diminta sebagai nara sumber FPIS (Front Pemuda Islam Surakarta).
Di saat yang hampir bersamaan, saya juga pernah diminta menjadi penasehat FSPS (Forum Silaturahim Peduli Syariat) se Malang Raya, penasehat FKRM (Forum Komunikasi Remaja Masjid) kabupaten Malang, penasehat Tim Fakta dan ARIMATEA cabang Malang (dua organisasi yang berkecimpung dalam membentengi umat Islam dari maraknya kristenisasi). Serta beberapa organisasi Islam lainnya, terutama yang lahir di kampus-kampus, namun kebanyakan organisasi tersebut di atas, kini sudah jarang yang aktif lagi berkiprah di tengah masyarakat, bahkan banyak yang sudah tidak terdengar lagi gaungnya.
Saya juga pernah menjabat sebagai pengurus harian Haiah Asshofwah Almalikiyah, himpunan almuni Ma'had Abuya Sayyid Muhammad Alwi Almaliki (Makkah), saya aktif selama sekitar enam tahun, pernah jadi Dewan Syura, Juru Bicara, dan berganti-ganti rotasi kepengurusan harian. (Masa bakti sudah selesai)
Kemudian saya juga diminta lagi menjabat sebagai salah satu Pengurus Syuriah MWC.NU Singosari Malang hingga kini (menjabat dua priode / 2013 - 2023).
Walaupun saya sering diminta jadi pengurus di berbagai ormas Islam, namun yang paling terasa mendarah daging pada diri saya adalah saat diminta menjadi nara sumber Pembahasan Ilmiah seperti ceramah monolog, seminar, dialog, diskusi, serta menulis karya ilmiah terkait isu-isu kekinian dalam dunia Islam.
Alhamdulillah, karya ilmiah saya sekarang sudah dapat dibaca dan didengar, baik lewat website: Pejuang Islam; Atau facebook pribadi:Luthfi Bashori; Maupun channel youtube: TV Pejuang Islam; Serta media sosial (MEDSOS) lainnya.
Semoga bermanfaat bagi umat.
Luthfi Bashori
Penulis adalah pendakwah
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Varian Siluman
- Rizal Ramli: Peng-Peng Merajalela di Masa Emas Oligarki Era Jokowi...
- Gagal Sudah Haji Indonesia